Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gerakan Dapur Mustikarasa Ajak Ibu Kembali Memasak untuk Anak dan Keluarga

29 Mei 2023   19:42 Diperbarui: 29 Mei 2023   19:47 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nah, Gerakan Dapur Mustikarasa ini mengajak para ibu kembali memasak untuk anak dan keluarga dengan potensi tersebut, menyiapkan gizi terbaik, karena memasak itu mulia dan menyenangkan. Ayo rempahkan dapur kita," katanya.

Dokumentasi FOI
Dokumentasi FOI

Kampanye Dapur Mustikarasa ini melibatkan para ibu dan pegiat kuliner di seluruh Indonesia. Mengajak untuk memerangi kelaparan dan meningkatkan gizi keluarga khususnya dengan mengolah pangan  dan rempah yang tumbuh di sekitar.

JJ Rizal, seorang praktisi sejarah, yang hadir dalam kampanye ini, mengatakan, buku Mustika Rasa setebal 1.123 halaman itu diterbitkan pada 1967. Kala itu, tugas Soekarno setelah merdeka adalah mengampanyekan kesatuan dalam kebhinekaan. Salah satunya dengan makanan.

"Kita punya banyak kekayaan makanan tetapi tidak pernah didokumentasikan secara nasional. Syukurlah Buku Mustika Rasa hadir. Buku yang memuat sekitar 1.600 resep masakan Nusantara itu ternyata membutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk menyusunnya.

"Soekarno menginginkan Indonesia punya jati diri dan budaya yang kuat lewat makanan. Soekarno menganggap makanan ini adalah hal yang serius." kata JJ Rizal.

Buku ini bisa disebut juga sebagai kitab kuliner Nusantara. Terangkum dari  hasil pemikiran dan penelitian para ahli selama bertahun-tahun. Benar-benar mencerminkan kuliner Indonesia. Di dalam buku ini juga mampu merestorasi gambaran resep masa lalu yang menjadi gambaran dan identitas tentang seni masakan bangsa Indonesia.

Prof. Ahmad Sulaeman, Guru Besar Pangan dan Gizi IPB menambahkan, biodiversitas Indonesia sangat beragam. Tidak hanya 5 rasa dasar, tapi ratusan lebih yang di antaranya bersumber dari rempah-rempah Indonesia.

"Setelah 7 tahun pidato Soekarno dalam peletakan batu pertama di IPB tentang pentingnya pangan dalam hidup matinya suatu bangsa, ternyata masih ditemukan kelaparan. Melihat hal ini, Soekarno menyusun buku Mustikarasa untuk mendorong kegiatan memasak untuk keluarga harus terus dijaga."

FOI tidak sendiri dalam mengkampanyekan Dapur Mustikarasa ini. Lembaga sosial nirlaba ini menggandeng Deputi Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Badan Pangan Nasional (NFA), Fakultas Teknologi Pertanian UGM, PT Kaltim Nitrate Indonesia, JNE Express, Bank DBS Indonesia serta berbagai mitra usaha dan perwakilan ibu dari berbagai daerah.

Para pihak ini menyepakati kampanye Gerakan Dapur Mustikarasa dalam Kongres II Jaringan Bank Pangan Indonesia di tempat yang sama yang dilanjutkan dengan Rembuk Mustikarasa. Diskusi yang membahas potensi pangan dan rempah Indonesia untuk memerangi kelaparan serta meningkatkan gizi anak dan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun