"Nah, Gerakan Dapur Mustikarasa ini mengajak para ibu kembali memasak untuk anak dan keluarga dengan potensi tersebut, menyiapkan gizi terbaik, karena memasak itu mulia dan menyenangkan. Ayo rempahkan dapur kita," katanya.
Kampanye Dapur Mustikarasa ini melibatkan para ibu dan pegiat kuliner di seluruh Indonesia. Mengajak untuk memerangi kelaparan dan meningkatkan gizi keluarga khususnya dengan mengolah pangan  dan rempah yang tumbuh di sekitar.
JJ Rizal, seorang praktisi sejarah, yang hadir dalam kampanye ini, mengatakan, buku Mustika Rasa setebal 1.123 halaman itu diterbitkan pada 1967. Kala itu, tugas Soekarno setelah merdeka adalah mengampanyekan kesatuan dalam kebhinekaan. Salah satunya dengan makanan.
"Kita punya banyak kekayaan makanan tetapi tidak pernah didokumentasikan secara nasional. Syukurlah Buku Mustika Rasa hadir. Buku yang memuat sekitar 1.600 resep masakan Nusantara itu ternyata membutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk menyusunnya.
"Soekarno menginginkan Indonesia punya jati diri dan budaya yang kuat lewat makanan. Soekarno menganggap makanan ini adalah hal yang serius." kata JJ Rizal.
Buku ini bisa disebut juga sebagai kitab kuliner Nusantara. Terangkum dari  hasil pemikiran dan penelitian para ahli selama bertahun-tahun. Benar-benar mencerminkan kuliner Indonesia. Di dalam buku ini juga mampu merestorasi gambaran resep masa lalu yang menjadi gambaran dan identitas tentang seni masakan bangsa Indonesia.
Prof. Ahmad Sulaeman, Guru Besar Pangan dan Gizi IPB menambahkan, biodiversitas Indonesia sangat beragam. Tidak hanya 5 rasa dasar, tapi ratusan lebih yang di antaranya bersumber dari rempah-rempah Indonesia.
"Setelah 7 tahun pidato Soekarno dalam peletakan batu pertama di IPB tentang pentingnya pangan dalam hidup matinya suatu bangsa, ternyata masih ditemukan kelaparan. Melihat hal ini, Soekarno menyusun buku Mustikarasa untuk mendorong kegiatan memasak untuk keluarga harus terus dijaga."
FOI tidak sendiri dalam mengkampanyekan Dapur Mustikarasa ini. Lembaga sosial nirlaba ini menggandeng Deputi Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Badan Pangan Nasional (NFA), Fakultas Teknologi Pertanian UGM, PT Kaltim Nitrate Indonesia, JNE Express, Bank DBS Indonesia serta berbagai mitra usaha dan perwakilan ibu dari berbagai daerah.
Para pihak ini menyepakati kampanye Gerakan Dapur Mustikarasa dalam Kongres II Jaringan Bank Pangan Indonesia di tempat yang sama yang dilanjutkan dengan Rembuk Mustikarasa. Diskusi yang membahas potensi pangan dan rempah Indonesia untuk memerangi kelaparan serta meningkatkan gizi anak dan keluarga.