Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Upaya Keluarga Mencegah Kekambuhan Pasien Gangguan Jiwa

29 Januari 2023   23:00 Diperbarui: 30 Januari 2023   15:40 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pendampingan pasien gangguan jiwa| Shutterstock via Kompas.com

Sambil menunggu anak kawan saya berganti pakaian, kami duduk. Karena ini pengalaman pertama buat kami, maka kami sebagai keluarga pasien bertanya tentang kesiapan pasien dengan gangguan jiwa untuk kembali ke rumah.

Perawat lantas menjelaskan apa saja yang harus kami lakukan terhadap pasien atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) setelah berada di rumah. Di tangannya tergenggam lima bungkus obat berwarna biru.

"Ini ada obat yang harus diminum ya Bu. Ada yang sekali minum di pagi hari, ada juga yang diminum sekali di malam hari, ada juga yang diminum di pagi dan di malam hari," kata perawat sambil menunjukkan obat yang dimaksud.

Perawat menegaskan obat-obat ini harus diminum konsisten di jam yang sama. Jika diminum pada pukul 7 pagi dan pukul 7 malam, maka besoknya harus di waktu yang sama. Tidak boleh dimundurkan atau dimajukan demi menjaga keoptimalan fungsi obat.

"Tapi minumnya harus dipastikan. Jangan Ibu kasih obat terus Ibu tinggal. Ibu harus perhatikan obat itu benar-benar diminum. Terlihat kalau obat itu memang diminum oleh anak Ibu. Kalau tanpa pengawasan, biasanya obatnya nggak diminum karena dia menganggap dirinya sudah sembuh," katanya.

Sama halnya dengan minum obat TBC yang harus diminum tanpa terputus. Jika terputus, misalnya hari ini minum, besok tidak, lusa minum, maka pengobatan jadi tidak tuntas. Potensi kekambuhan cukup besar.

Di sinilah peran caregiver atau pengawas, siapapun itu, entah orangtua atau kakek atau saudara, untuk memastikan obat tersebut dikonsumsi sesuai yang dianjurkan. Jika tidak, pasien akan kambuh dan kembali dirawat.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

"Di sini ada beberapa pasien yang dirawat berulang alias pasien lama. Penyebabnya minum obat tidak teratur atau tidak sesuai yang dianjurkan. Merasa dirinya sembuh padahal belum benar-benar pulih. Jadi ketika ada pemantik sakitnya kembali kambuh," katanya sambil menunjuk beberapa pasien yang kambuh.

Perawat juga memastikan agar pasien jangan sampai diberi celah menyendiri atau dibiarkan menyendiri tanpa ada aktifitas. Sebagai orangtua, sebisa mungkin membangun komunikasi yang nyaman bagi anak. Jika anak sudah merasa nyaman, anak pasti akan terbuka.

Selain itu, perbanyak kegiatan yang positif. Seperti menggambar, melukis, membuat kerajinan, membaca buku, berolahraga, membantu pekerjaan rumah, atau apa saja yang sesuai dengan minatnya. Jika anak banyak diam tanpa aktivitas akan berpotensi memunculkan kekambuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun