Selesai menggambar sketsa, kami berjalan dan bertemu dengan pelukis sketsa yang lain. Eh anak pertama saya ingin dibuatkan sketsa lagi dari sudut yang berbeda. Tarifnya sama Rp50.000 per kepala. Si bocil juga berminat untuk dibuatkan sketsa, sementara anak kedua saya ketika ditawari dia tidak mau. Ya sudah. Jadi untuk 2 orang, saya bayar Rp100.000.
Proses membuat sketsa juga tidak sampai 30 menit, sudah jadi. Pelukis yang mengaku menekuni profesinya ini sejak 1998, begitu piawai membuat coretan-coretan sehingga menyerupai wajah anak saya.
Selesai, anak-anak minta pulang. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 WIB. Sebenarnya masih belum puas. Masih ingin mengitari beberapa spot yang menarik. Cuma kawasan Kota Tua begitu luas, jadi cukup menguras energi juga. Sepertinya perlu dibagi beberapa sesi trip.
Sambil menuju ke Stasiun Jakarta Kota, kami melihat-lihat penjual-penjual di pinggir jalan. Lalu membeli beberapa pasang kaos kaki buat anak-anak sekolah di hari Senin besok.
Sampailah kami di stasiun, Alhamdulillah dapat duduk tanpa perlu ada drama. Karena untuk sampai di Stasiun Citayam tidak perlu transit, jadi di sepanjang perjalanan kami tertidur. Saya terbangun ketika tiba di Stasiun Depok Lama. Memasuki Stasiun Citayam, saya bangunkan anak-anak.
Alhamdulillah, sampai di rumah pukul 23.00 WIB. Kebetulan, suami sedang dinas ke luar kota di Medan sehingga tidak bisa ikut serta menjelajahi Kota Tua. Lega rasanya saya bisa menghabiskan waktu bersama anak-anak.Â
Demikian kisah semalam di Kota Tua...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H