Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pacaran Backstreet, Bilangnya Main ke Rumah Kawan, Eh Ternyata...

29 November 2022   14:43 Diperbarui: 29 November 2022   15:05 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sambil menunggu saya pun mencoba mengulik mengapa ia sampai harus berbohong kepada orang tuanya. Kan ini menjadi pembelajaran buat saya, semoga saja anak-anak saya tidak demikian.

Dari mulutnya terungkap dia pacaran sembunyi-sembunyi dengan pacarnya. Kakak kelas. Hari Minggu dia ada date dengan agenda nonton film. Orang tuanya tidak akan mengizinkan ke luar rumah.

"Pasti nggak dibolehin," ujarnya lirih.

"Nggak boleh itu kan sebagai bentuk perhatian dan sayang orang tua. Kalau bilangnya main ke rumah teman eh ternyata ketemu pacar kan arti berbohong sama orang tua. Orang tua kan nggak mau anaknya kenapa-kenapa. Kan banyak kejadian," kata saya mengingatkan.

Saya penasaran juga kenapa orang tuanya mengizinkan anaknya main ke sini, ke rumah Putik? Apakah orang tuanya kenal betul dengan anak saya? Setenar itukah anak saya sampai ada orang tua hanya memberikan izin jika main ke rumah Putik?

"Oh iya, Bun. Putik sudah dikenal banget sama orang tua aku, makanya diizinkan," jawabnya.

Setahu saya, teman SMP ada juga yang bersekolah di sekolah yang sama dengan dia. Teman sekelas juga. Saya juga kenal dengan dia karena sering main ke rumah dan beberapa kali menginap. Logika saya harusnya yang dijadikan alasan ya dia saja bukan anak saya. Kan satu sekolah.

Ketika saya tanyakan, katanya rumah kawan yang satu lagi tidak sedekat ke rumah Putik.  Lagi pula tidak begitu dikenal oleh orang tuanya.

"Bundanya Putik, nanti kalo ayah tanya-tanya bilang aja emang main di sini ya," katanya.

"Emang bakal nanya-nanya? Kecuali kalau ayah kamu tuh temanan sama Bunda, entah itu teman masa sekolah atau teman kantor. Kayaknya sih nggak bakalan nanya-nanya," kata saya.

Tidak lama kemudian, ayahnya pun menjemput. Dia pun mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun