"Maaf Bunda Putik, aku balik lagi. Tadi ayah WA mau jemput di rumah Putik. Jadi aku balik lagi deh ke sini," jelasnya.
"Nah kan apa saya bilang, nanti kalo ayah kamu jemput bagaimana? Emang mau dijemput kapan?" kata saya.
"Habis ujan reda," jawabnya.
Saya lantas memintanya untuk berganti pakaian dengan memakai baju anak saya. Terus terang, saya agak lega juga sih dia balik lagi ke sini. Dari tadi kepikiran juga kalau terjadi apa-apa dengannya. Kan yang berabe saya saya juga.
Kan banyak berita tuh soal anak remaja hilang bersama teman prianya. Bilang ke orangtua kerja kelompok, eh ternyata pergi entah ke mana dan selama berhari-hari tidak pulang. Bagaimana orang tua tidak cemas coba. Bahkan sampai melapor ke pihak kepolisian.
"Maafin ya Bundanya Putik, aku jadi ngerepotin," katanya seraya permisi ke kamar anak saya di lantai atas.
***
"Bunda, aku pamit pulang ya, Ayah mau jemput," kata temannya Putik menghampiri saya di ruang tamu.
"Itu masih hujan juga," kata saya.
"Nggak apa-apa Bunda, aku tunggu di luar aja," katanya.
"Jangan. Tunggu di sini aja. Ayo duduk," kata saya.