Ayat 2, Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Melalui ayat ini Allah memerintahkan Nabi untuk membatalkan sumpah dan membayar kafarat. Ketika kita telah bersumpah yang tidak sejalan dengan ajaran agama, maka jangan ragu untuk meninggalkan sumpah tersebut, lalu membayar kafarat.
Ayat 3, Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang isterinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (pembicaraan Hafsah dan Aisyah) kepada Muhammad.
Lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu (Hafsah) bertanya:
"Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".
Dari ayat ini sejatinya bahwa suami boleh menceritakan hal rahasia kepada isteri. Siapa lagi yang mau kita percayai kalau bukan pasangan hidup kita? Orang yang paling tepat bagi suami sampaikan rahasia ya kepada istri.
Isteri akan merasa dihargai ketika suami menjadikan isterinya sebagai tempat menyimpan rahasianya. Karena itu, hendaknya kita mengusahakan agar istri kita menjadi teman terdekat yang sering diajak berbicara.
Namun dari ayat tersebut, ternyata Hafshah tidak kuat menyimpan rahasia yang Nabi sampaikan. Hafshah menceritakan rahasia itu kepada 'Aisyah. Di sinilah kesalahan Hafshah karena membongkar rahasia yang diamanahkan Nabi.
Dari ayat ini juga menunjukkan sikap bijak dan mulianya Nabi. Beliau menegur suatu kesalahan tanpa harus membongkar semuanya. Hal seperti ini sangat penting dalam kehidupan berumah tangga. Jangan sampai seseorang memiliki catatan kesalahan-kesalahan istrinya, lalu kemudian mengungkapkannya satu-persatu.
Cukuplah sebutkan beberapa kesalahan saja, bahkan jika kita bisa melupakan kesalahannya maka itu lebih baik. Karena mengingat-ingat kesalahan bukanlah ciri orang yang baik.
Begitu pula untuk para istri, jika sang suami melakukan kesalahan maka tidak mengapa untuk dinasihati, tetapi tidak harus membongkar seluruh kesalahan-kesalahannya.
Ayat 4, Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.