Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kajian Tafsir Surat At-Tahrim Ayat 1-6, Pentingnya Mendidik Diri dan Keluarga

20 November 2022   21:42 Diperbarui: 20 November 2022   22:24 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: muslimum.my

Bisa jadi selama hidup anak kita belum sholeh, tetapi setelah kita mati dia berubah menjadi orang yang sholeh, dan dikenal masyarakat atas kesholehannya.

Banyak kasus seperti ini. Ketika orang tua masih ada, si anak bandelnya minta ampun, tapi ketika meninggal, anaknya tersadar dan menjadi sholeh. 

"Ada kawan saya, seorang ustadz dan ulama punya anak yang susah dinasehati. Pokoknya bandel. Ketika orangnya meninggal anak itu sekarang menjadu ustadz yang lebih dikenal dibanding ayahnya. Yang penting kita tidak boleh berputus asa untuk selalu mendoakan," ujar ustadz.

Ayat 6 surah At Tahrim tersebut merupakan kelanjutan dari ayat-ayat sebelumnya yang saling berkaitan. Perintah Allah kepada Rasul bagaimana membina hubungan suami isteri yang baik. Ini harus kita jadikan tuntunan dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dalam ayat 1 Allah berfirman, "Wahai Nabi, mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu? Engkau ingin mencari keridhaan istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang".

Ayat ini mengingatkan Nabi mengapa mengharamkan sesuatu yang dihalalkan hanya sekedar untuk menyenangkan salah satu isterinya karena kecemburuannya pada isteri yang lain.

Teguran ini diturunkan ketika Rasulullah melarang dirinya minum madu setelah beliau meminum madu di rumah Zainab. Isteri Nabi, Aisyah dan Hafshah, cemburu. Jadi, ketika nabi mampir di rumah keduanya, lantas berkata,

"Aku mencium bau maghafir -- sejenis tanaman yang berasa manis namun baunya tidak sedap, maka Rasulullah berkata kepada Hafshah, "Tidak mengapa, aku telah meminum madu di tempat Zainab, dan aku tidak akan mengulanginya lagi."

Allah menurunkan ayat ini untuk menegur Nabi, "Mengapa kamu melarang dirimu dari sesuatu yang Allah halalkan bagimu, demi mendapat kerelaan Aisyah dan Hafshah? Allah Maha Besar ampunan dan rahmat-Nya".

Sejatinya, Nabi melakukan itu demi menjaga keharmonisan rumah tangga. Tetapi ijtihad Nabi ternyata keliru sehingga ditegur oleh Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun