Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mendata Warga, Petugas Regsosek 2022 Didampingi Tetangga

3 November 2022   14:54 Diperbarui: 4 November 2022   07:20 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Wah kalau saya yang menghandle semua warga di Permata Depok, ya tidak mungkin juga, Bu," katanya tersenyum.

Petugas diberi waktu sebulan karena bisa jadi warga yang didatangi belum tentu ada di tempat. Kalaupun ada di rumah, belum tentu dibukakan pintu. Sekalipun dibukakan pintu belum tentu warga menerimanya dan mempersilakannya masuk.

Ya, seperti yang dialami petugas sensus yang mendatangi rumah saya ini. Bisa dimaklumi sih secara kan banyak peristiwa penipuan dan kejahatan dengan beragam modus. Jadi menurut saya, itu sih lebih sebagai bentuk kewaspadaan saja. Bukan tidak ingin menyukseskan program pemerintah ini.

Itu sebabnya, petugas Ragsosek 2022 ini pun didampingi oleh tetangga saya yang bernama Tri Ratna Sulistyani (sayang saya tidak mendokumentasikan kehadirannya)

Tetangga saya ini memang warga yang paling aktif, paling berjiwa sosial, paling sibuk untuk urusan kepentingan warga. Tidak ada satupun tetangga atau warga yang tidak mengenalnya sekalipun beda RT. Orangnya baik dan peduli pada sesama.

Lantas apa yang membedakan data sensus sebelumnya dengan Regsosek? Sebenarnya sih tidak beda jauh. Hanya, untuk data di Regsosek ditambahkan indikator pekerjaan dan kesehatan. Jadi lebih detil saja. Kalau sensus penduduk yang didata berupa identitas diri, jumlah anggota keluarga, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan.

"Regsosek ini adalah upaya pemerintah untuk membangun data kependudukan tunggal, atau satu data. Dengan data tunggal, pemerintah dapat melaksanakan berbagai programnya secara terintegrasi, tidak tumpang tindih, dan lebih efisien," jelas petugas.

Untuk pengumpulan data petugas menggunakan metode door to door dengan moda paper and pencil interviewing (PAPI).  Sering juga disebut wawancara tatap muka menggunakan kuesioner cetak.

Petugas lantas menanyakan berbagai hal kepada saya. Di antaranya, apakah nama-nama yang tertera di Kartu Keluarga tinggal bersama, apa pekerjaan suami saya, apa juga jenis pekerjaan suami saya.

"Suami kerja di bidang apa?" tanyanya yang saya jawab bidang kesehatan.

"Suami Ibu tenaga kesehatan?" tanyanya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun