Sebenarnya tadi agak malas juga menyiapkan menu sarapan. Maklum, hari Minggu. Waktunya leyeh-leyeh buat saya. Inginnya sih beli makanan jadi saja. Tapi berhubung cuaca mendung jadi mager juga saya keluar.
Saya pun ke dapur, mencari-cari adakah kiranya "harta karun" yang bisa diolah menjadi menu sarapan? Di kulkas saya temukan rebusan daun singkong dan ikan salem yang sudah dibumbui. Ada juga tersisa 4 butir telur ayam.
Kalau dijadikan isian telur dadar lapis gulung, boleh juga dicoba. Siapa tahu anak-anak suka. Namanya juga eksperimen. Bisa gagal, bisa tidak. Namanya juga coba-coba. Bisa enak, bisa tidak enak. Setidaknya, saya sudah pernah mencoba.
Ok. Langkah pertama, tumis nasi dengan daging ikan salem yang disuwir-suwir. Bumbu tumisnya biasanya saja. Bawang merah, bawang putih, cabai merah. Setelah bumbu ditumis masukkan nasi secukupnya berikut ikan salem.
Tambahkan air dari larutan 1 sendok teh tepung sagu, kira-kira 100 mili, aduk-aduk, kasih sedikit penyedap rasa. Aduk-aduk. Kalau sudah matang, matikan kompor, sisihkan.
Langkah kedua, tumis daun singkong. Bumbu tumis dan cara menumisnya juga sama. Tambahkan air dari larutan ]1 sendok teh tepung sagu, ya kira-kira 200 mili aduk-aduk, kasih sedikit penyedap rasa. Matang, sisihkan.
Kemudian langkah ketiga, dadar telur. Kocok 1 butir telur, kasih sedikit garam, campur dengan 1 sendok teh tepung sagu, aduk-aduk sampai merata. Dadar deh. Saya bikin 2 telur dadar. Sisihkan.
Oh iya, saya tambahkan tepung sagu biar telur dadar gampang digulung, tidak robek atau hancur. Setidaknya begitu hasil analisa saya hehehe...
Langkah selanjutnya, taruh nasi tumis di telur dadar hingga menutupi permukaan telur dadar, terus dilapisi dengan telur dadar, isi dengan tumis daun singkong hingga memenuhi permukaan, gulung deh.
Setelah digulung, saya bagi dua. Satu buat anak pertama saya, satu lagi buat anak kedua saya. Terus dipotong- potong, tambahkan saos tomat, saos cabai, dan parutan keju. Jadi deh.