Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perubahan Iklim Berdampak Negatif pada Kehamilan dan Bayi dalam Kandungan

13 Oktober 2022   21:30 Diperbarui: 13 Oktober 2022   21:36 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, ibu hamil dan bayi dalam kandungan sangat sensitif terhadap paparan polusi udara dan asap dari kebakaran hutan.

Orang tua dan orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya lebih rentan terhadap dehidrasi, stres panas, infeksi dan eksaserbasi penyakit jantung dan paru-paru.

Studi lainnya juga menemukan paparan asap dari kebakaran hutan dan lahan menggandakan risiko cacat lahir yang parah.

Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kolaborasi banyak pihak, baik pemerintah, akademisi, organisasi masyarakat sipil, industri dan pihak swasta.

Perlu penelitian lebih lanjut

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Meski dampak perubahan iklim terhadap kesehatan menjadi perhatian serius dunia Internasional, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan tetap diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak perubahan iklim terhadap kesehatan ibu dan anak di Indonesia.

Dikatakan, perlunya penelitian lebih lanjut tersebut, karena data-data dampak perubahan iklim terhadap kesehatan ibu dan anak hanya berasal dari luar negeri. Kita sangat perlu ada data lokal, data nasional kita sendiri untuk menentukan langkah antisipasi.

"Jangankan antarnegara, antarprovinsi pun berbeda. Ada daerah yang lebih rawan gempa, ada yang lebih rawan banjir. Ini akan membuat sikap kita juga berbeda. Data lokal ini diperlukan untuk memetakan penanganan yang lebih tepat," kata dia.

Menurut dia, hasil penelitian tentang dampak perubahan iklim terhadap kesehatan ibu dan anak di Indonesia nantinya dapat menjadi dasar langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.

Langkah antisipasi pertama yaitu para orang tua agar menyiapkan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak. Contohnya, dengan pemberian imunisasi sesuai jadwal, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta memberikan makanan bergizi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun