Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kajian Sirah Nabi: Kisah Embargo Ekonomi dan Sosial Kaum Muslim di Awal Masa Islam

24 Juli 2022   22:30 Diperbarui: 24 Juli 2022   22:58 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhasil, embargo pun dinyatakan berakhir dan kaum Muslim kembali ke rumah mereka di Makkah. Rasulullah bersama Sayyidah Khadijah kembali pulang ke rumahnya dekat Ka'bah. Sebagian orang kembali dengan kesehatan yang sangat buruk.

Termasuk istri Nabi, Khadijah dan pamannya, Abu Thalib, yang saat itu berusia sekitar 80 tahun. Badannya sangat lemah dan kesehatannya terus menurun karena dalam hal makan dan minum ia lebih mengutamakan Rasulullah daripada dirinya sendiri. 

Enam bulan sejak embargo kaum kafir gagal, Abu Thalib paman Nabi yang senantiasa melindungi Nabi pada akhirnya meninggal dunia karena sakit. Tidak lama, Sayyidah Khadijah juga meninggal dunia.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Hikmah yang bisa kita petik dari peristiwa ini, bahwa Nabi Muhammad tidak memerangi dan membunuh musuh-muauhnya. Beliau justru melindungi dan senantiasa mengajak damai tanpa pertumpahan darah.

Berbagai peristiwa yang dilalui oleh Rasulullah bersama keluarga dan sahabatnya itu, bagian keteladanan yang diajarkan beliau kepada umatnya.

"Beliau tidak hanya memberi keteladan saat senang tetapi juga pada saat susah agar kita mampu meneladani beliau pada saat menghadapi kesulitan," kata ustadz.

Hikmah lainnya yaitu dari peristiwa keluarnya beberapa tokoh Quraisy yang mengecam pemboikotan ini menunjukkan kebatilan pastilah akan terungkap pada suatu saat, sekalipun dalam jangka waktu yang cukup lama.

Peristiwa pemboikotan ini berakhir dengan retaknya persatuan kaum Quraisy dan terjadi perbedaan pandangan di antara mereka. Sementara itu, kesabaran dan keteguhan Rasulullah dan umat muslim semakin kuat dari sebelumnya.

Sejarah mencatat bahwa iman yang teguh dan perjuangan gagah berani sanggup mengalahkan maksud jahat yang hendak mengubur kebenaran Allah dan Rasul-Nya.

Yang harus diingat, tidak ada masa dan zaman yang sepi dari sekelompok orang yang punya hati nurani dan jiwa yang mulia.

Demikian. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.

Wallahu'alam bisshowab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun