Alhasil, embargo pun dinyatakan berakhir dan kaum Muslim kembali ke rumah mereka di Makkah. Rasulullah bersama Sayyidah Khadijah kembali pulang ke rumahnya dekat Ka'bah. Sebagian orang kembali dengan kesehatan yang sangat buruk.
Termasuk istri Nabi, Khadijah dan pamannya, Abu Thalib, yang saat itu berusia sekitar 80 tahun. Badannya sangat lemah dan kesehatannya terus menurun karena dalam hal makan dan minum ia lebih mengutamakan Rasulullah daripada dirinya sendiri.Â
Enam bulan sejak embargo kaum kafir gagal, Abu Thalib paman Nabi yang senantiasa melindungi Nabi pada akhirnya meninggal dunia karena sakit. Tidak lama, Sayyidah Khadijah juga meninggal dunia.
Hikmah yang bisa kita petik dari peristiwa ini, bahwa Nabi Muhammad tidak memerangi dan membunuh musuh-muauhnya. Beliau justru melindungi dan senantiasa mengajak damai tanpa pertumpahan darah.
Berbagai peristiwa yang dilalui oleh Rasulullah bersama keluarga dan sahabatnya itu, bagian keteladanan yang diajarkan beliau kepada umatnya.
"Beliau tidak hanya memberi keteladan saat senang tetapi juga pada saat susah agar kita mampu meneladani beliau pada saat menghadapi kesulitan," kata ustadz.
Hikmah lainnya yaitu dari peristiwa keluarnya beberapa tokoh Quraisy yang mengecam pemboikotan ini menunjukkan kebatilan pastilah akan terungkap pada suatu saat, sekalipun dalam jangka waktu yang cukup lama.
Peristiwa pemboikotan ini berakhir dengan retaknya persatuan kaum Quraisy dan terjadi perbedaan pandangan di antara mereka. Sementara itu, kesabaran dan keteguhan Rasulullah dan umat muslim semakin kuat dari sebelumnya.
Sejarah mencatat bahwa iman yang teguh dan perjuangan gagah berani sanggup mengalahkan maksud jahat yang hendak mengubur kebenaran Allah dan Rasul-Nya.
Yang harus diingat, tidak ada masa dan zaman yang sepi dari sekelompok orang yang punya hati nurani dan jiwa yang mulia.
Demikian. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.