Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

HTM Borobudur Rp750.000, Bentuk Ketidakadilan Sosial

7 Juni 2022   20:26 Diperbarui: 7 Juni 2022   20:34 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: kompas.com

Semua pengunjung yang tidak berkepentingan dilarang naik ke candi atau stupa. Hanya boleh sampai tangga atau pelataran. Foto-foto deh dengan latar Candi Borobudur. 

Beres kan? Adil kan? Candi Borobudur aman deh dari kerusakan tangan-tangan jahil atau keausan atau kerusakan akibat kunjungan wisatawan.

Kalau cuma begini mah tidak perlu juga harus bayar sebenarnya. Digratiskan saja.
Negara harus menggratiskan. Toh cuma sampai pelataran saja. Dari kejauhan. 

Bagaimanapun Borobudur itu milik kita semua. Si kaya, si miskin punya kesempatan sama untuk belajar tentang indahnya keberagaman Indonesia. 

Candi Borobudur adalah wisata budaya, wisata edukasi, bukan wisata komersial. Secara normatif budaya bisa dinikmati semua orang.  

Sebagai wahana cagar budaya, Candi Borubudur harus menjadi model pendidikan budaya nasional untuk seluruh anak bangsa. 

Jadi, semua warga boleh masuk Candi Borobudur. Jika dikhawatirkan dapat merusak kelestarian situs dan cagar budaya, semua wisatawan baik nusantara maupun mancanegara, tidak boleh masuk ke candi. Apapun status sosialnya. Sekalipun dia sanggup membayar mahal. 

Jadi, menurut saya, pemerintah harus meninjau ulang rencana menaikan tarif wisata ke  Candi Borobudur. Karena ini sangat membebani wisatawan. Tidak sejalan juga dengan prinsip pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.

Upaya menjaga kelestarian situs bersejarah ini tidak harus dengan menaikkan tarif. Perbanyak saja petugas yang bisa mengawasi kedisiplinan turis selama berada di area wisata agar kelestarian candi tetap terjaga dengan baik.

Kalau ada yang terbukti melanggar kenakan saja sanksi sosial semisal dengan dihukum membersihkan area Borobudur atau denda sebagai efek jera. Sosialisasikan sanksi ini di papan informasi yang dipasang di banyak titik agar bisa dibaca semua wisatawan. 

Demikian pandangan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun