Meski masuk dalam sistem zonasi, namun ia menyadari ada lebih banyak calon peserta didik yang tinggal lebih dekat dengan sekolah yang dituju.
Ia merasa peluang anaknya diterima lebih kecil. Peluang terbesar akan lebih banyak didominasi oleh mereka yang tinggal dengan jarak 500 meter - 700 meter dari sekolah. Sementara dirinya berjarak 1,5 km.
Daripada anaknya kecewa, orangtua juga ikut kecewa, akhirnya ia sudah mendaftarkan anaknya ke sekolah swasta. Yang penting, sebagai orangtua dia sudah berusaha memenuhi hak pendidikan anaknya.
"Jadi, buat apa saya harus menghadiri sosialisasi PPDB?" katanya menjawab pertanyaan saya.
Ada juga karena anaknya yang sudah telanjur suka dengan sekolah swasta yang dituju. Meski untuk sistem zonasi masih sangat memungkinkan untuk bisa diterima. Jarak antara tempat tinggalnya dengan sekolah yang dituju "hanya" 1 km.
"Anak aku maunya masuk SMK jurusan Animasi. Nah, beberapa waktu lalu kita lihat-lihat SMK swasta. Ternyata anak aku suka dan merasa sudah klik, ya sudah aku daftarin aja, wong anaknya yang mau," ceritanya.
Jadi, buat apa dia harus menghadiri sosialisasi PPDB, yang menurutnya, "tidak ada gunanya" juga.
"Kan SMK negeri jurusan Animasi juga ada, coba deh loe cek," kata saya.
"Emang sih, tapi bagaimana ya, anaknya maunya di situ," jawabnya.
"Bayar berapa?" tanya saya.