Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

PPDB SMA 2022, Ini Alasan Orangtua Murid yang Pilih Negeri dan Swasta

30 Mei 2022   22:17 Diperbarui: 31 Mei 2022   05:30 1948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapat guru dengan orangtua siswa/Dokumentasi pribadi

Meski masuk dalam sistem zonasi, namun ia menyadari ada lebih banyak calon peserta didik yang tinggal lebih dekat dengan sekolah yang dituju.

Ia merasa peluang anaknya diterima lebih kecil. Peluang terbesar akan lebih banyak didominasi oleh mereka yang tinggal dengan jarak 500 meter - 700 meter dari sekolah. Sementara dirinya berjarak 1,5 km.

Daripada anaknya kecewa, orangtua juga ikut kecewa, akhirnya ia sudah mendaftarkan anaknya ke sekolah swasta. Yang penting, sebagai orangtua dia sudah berusaha memenuhi hak pendidikan anaknya.

"Jadi, buat apa saya harus menghadiri sosialisasi PPDB?" katanya menjawab pertanyaan saya.

Dokumenasi pribadi
Dokumenasi pribadi

Ada juga karena anaknya yang sudah telanjur suka dengan sekolah swasta yang dituju. Meski untuk sistem zonasi masih sangat memungkinkan untuk bisa diterima. Jarak antara tempat tinggalnya dengan sekolah yang dituju "hanya" 1 km.

"Anak aku maunya masuk SMK jurusan Animasi. Nah, beberapa waktu lalu kita lihat-lihat SMK swasta. Ternyata anak aku suka dan merasa sudah klik, ya sudah aku daftarin aja, wong anaknya yang mau," ceritanya.

Jadi, buat apa dia harus menghadiri sosialisasi PPDB, yang menurutnya, "tidak ada gunanya" juga.

"Kan SMK negeri jurusan Animasi juga ada, coba deh loe cek," kata saya.

"Emang sih, tapi bagaimana ya, anaknya maunya di situ," jawabnya.

"Bayar berapa?" tanya saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun