Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tetap Memakai Masker saat di Luar Rumah, Ini Manfaatnya Buat Saya

20 Mei 2022   22:04 Diperbarui: 20 Mei 2022   22:10 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mencabut status pandemi atas penyebaran Covid-19. Namun, Presiden Joko Widodo sudah membolehkan masyarakat tidak memakai masker di ruang publik atau area terbuka.

"Dengan memperhatikan kondisi saat ini, penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia makin terkendali, pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker," kata Presiden Jokowi dalam video yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa 17 Mei 2022.

Sebagaimana biasanya, suatu keputusan akan memunculkan pro dan kontra di tengah masyarakat.

Saya sendiri sih netral. Tidak pro, tidak kontra. Semua berpulang kepada individu masing-masing. Tetapi, kalau menurut saya sih, ya jangan dilepas. Kecuali ketika kita makan atau minum.

Ya sayang saja. Kebiasaan baik dan positif yang sudah kita terapkan selama 2 tahun terakhir ini masa jadi berlalu begitu saja? Kan memakai masker itu bagian dari perilaku hidup bersih dan sehat atau pe-ha-be-es.

Perilaku yang bisa menjaga kita dari potensi penyakit-penyakit menular. Menurut saya mencuci tangan dan memakai masker dapat mengurangi penularan penyakit mengingat penyebab dan cara penularan belum banyak diketahui. Dengan kata lain, memakai masker itu demi keberlangsungan hidup kita.

Saya sendiri memakai masker sudah menjadi bagian dari gaya hidup saya. Gaya hidup yang tidak meribetkan saya. Gaya hidup yang tidak mahal yang sangat bermanfaat buat saya.

Di ruang publik, ruang tertutup, berbelanja, di kendaraan umum, banyak orang, sedikit orang, saya wajibkan diri saya tetap memakai masker. Anak-anak saya juga.

Karena dengan memakai masker, berarti saya sudah melindungi diri saya, keluarga saya, dan orang-orang di sekitar saya dari penyakit-penyakit menular.

Saya kan tidak tahu dan tidak bisa memastikan apakah orang-orang yang berpapasan dengan saya dalam kondisi benar-benar sehat?

Bisa jadi, orang tersebut membawa penyakit menular yang tidak disadarinya. Bisa jadi juga saya yang membawa penyakit itu.

Merasa diri baik-baik saja sehingga bepergian di luar rumah tanpa masker. Padahal, nyatanya tanpa disadari berpotensi menularkannya ke yang lain.

Penyakit menular ini bukan semata-mata Covid-19 dengan segala varian barunya. Tetapi penyakit menular lainnya yang penularannya melalui udara dan droplet seperti batuk dan flu, atau penyakit lainnya semisal TBC.

Setidaknya berkaca pada pengalaman saya ketika terkena penyakit TBC 8 tahun lalu. Saya tidak tahu tertular oleh siapa dan di mana. Tapi bisa saya pastikan saya tidak memakai masker saat itu.

Sejak itu, saya mulai memakai masker. Meski saya sudah dinyatakan sembuh, saya tetap memakai masker untuk berjaga-jaga. Sampai sekarang.

Jadi, ketika orang-orang mulai selalu memakai masker ketika pandemi Covid-19 dalam 2 tahun terakhir ini, saya sudah memakainya sejak 8 tahun lalu.

Sebagai penyintas kanker selama 3 tahun terakhir ini, semakin mewajibkan saya untuk terus memakai masker. Ini penting bagi saya.

Adanya komorbid ini membuat daya tahan tubuh saya tidak seoptimal sebelumnya. Itu sebabnya, saya harus sebisa mungkin menjaga kesehatan saya.

Salah satunya dengan memakai masker ke mana pun ketika di luar rumah. Siapa lagi yang bisa menjaga diri saya selain saya sendiri?

Memakai masker juga dapat melindungi saya dari polusi udara dan asap knalpot. Melindungi paru-paru saya yang fungsinya sudah tidak sebaik sebelumnya. Baik ketika saya berjalan kaki atau naik motor.

Sekarang ini tidak hanya para pengendara kendaraan bermotor saja yang perlu memakai masker, pejalan kaki juga harus menggunakannya.

Sebagai organ pernapasan terpenting, tentunya masalah kesehatan yang terjadi pada paru-paru akan memengaruhi jalan pernapasan kita.

Saya sudah mengalaminya, jadi tahu betul rasanya mengalami gangguan pernapasan saat paru-paru terinfeksi penyakit. Sungguh tidak nyaman dan menyiksa diri.

Jadi, dengan memakai masker, saya bisa melindungi paru-paru saya dari udara kotor. Masker bisa menyaring udara kotor di salah satu lapisan masker. Sehingga udara yang saya hirup tetap bersih.

Manfaat yang saya rasakan bukan itu saja. Dengan memakai masker juga dapat melindungi wajah saya dari efek negatif sinar matahari berlebihan dan dari dampak buruk polusi udara dan paparan sinar matahari seperti penuaan dini, jerawat, flek hitam, kulit kering, dan mungkin juga kanker kulit.

Saya juga menjadikannya sebagai bagian dari fashion saya. Masker yang saya pakai disesuaikan dengan warna jilbab atau baju saya.

Kalau jilbabnya ungu, maskernya juga ungu. Kalau jilbabnya kuning, maskernya juga kuning. Kalau tidak ada masker yang sesuai, warna maskernya yang netral seperti hitam atau putih. Pokoknya biar terlihat matching.

Selama 8 tahun memakai masker, aktifitas saya normal-normal saja. Tidak mengalami kendala dan hambatan. Masih bisa menjalani kehidupan yang normal.

Atas keputusan pelonggaran protokol kesehatan itu, menurut saya jangan ambigu. Nanti  akan membingungkan masyarakat. 

Presiden bilang boleh lepas masker, namun narasinya kemudian "diluruskan" oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Satgas Penanganan Covid-19 dr. Raisa Broto. Mengenai hal ini bisa dibaca dalam berita-berita di media massa.

Demikian pandangan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun