Bisa jadi, orang tersebut membawa penyakit menular yang tidak disadarinya. Bisa jadi juga saya yang membawa penyakit itu.
Merasa diri baik-baik saja sehingga bepergian di luar rumah tanpa masker. Padahal, nyatanya tanpa disadari berpotensi menularkannya ke yang lain.
Penyakit menular ini bukan semata-mata Covid-19 dengan segala varian barunya. Tetapi penyakit menular lainnya yang penularannya melalui udara dan droplet seperti batuk dan flu, atau penyakit lainnya semisal TBC.
Setidaknya berkaca pada pengalaman saya ketika terkena penyakit TBC 8 tahun lalu. Saya tidak tahu tertular oleh siapa dan di mana. Tapi bisa saya pastikan saya tidak memakai masker saat itu.
Sejak itu, saya mulai memakai masker. Meski saya sudah dinyatakan sembuh, saya tetap memakai masker untuk berjaga-jaga. Sampai sekarang.
Jadi, ketika orang-orang mulai selalu memakai masker ketika pandemi Covid-19 dalam 2 tahun terakhir ini, saya sudah memakainya sejak 8 tahun lalu.
Sebagai penyintas kanker selama 3 tahun terakhir ini, semakin mewajibkan saya untuk terus memakai masker. Ini penting bagi saya.
Adanya komorbid ini membuat daya tahan tubuh saya tidak seoptimal sebelumnya. Itu sebabnya, saya harus sebisa mungkin menjaga kesehatan saya.
Salah satunya dengan memakai masker ke mana pun ketika di luar rumah. Siapa lagi yang bisa menjaga diri saya selain saya sendiri?
Memakai masker juga dapat melindungi saya dari polusi udara dan asap knalpot. Melindungi paru-paru saya yang fungsinya sudah tidak sebaik sebelumnya. Baik ketika saya berjalan kaki atau naik motor.
Sekarang ini tidak hanya para pengendara kendaraan bermotor saja yang perlu memakai masker, pejalan kaki juga harus menggunakannya.