Kami pun gobar alias gowes bareng dengan rute Permata Depok, belok ke Gang Nyamuk, tembus ke Jembatan Orange (ini karena jembatannya berwarna orange yang berada di atas Kali Mulya), Kalimulya, Grand Depok City (GDC), Ratu Jaya, Pondokjaya, Permata Depok.Â
Saya baru inget tidak memakai helm, sementara kedua tetangga saya pakai helm. Sebagaimana naik motor, memakai helm saat bersepeda juga penting untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Kalau dihitung-hitung jarak yang kami tempuh sekitar 7 km. Tapi saya tidak menghitung butuh waktu berapa lama untuk menempuh jarak sejauh itu. Mungkin sekitar 2 atau 3 jam?
Tapi lumayan keringatanlah. Lumayan pegal juga. Maklum, faktor U. Sudah di atas 45 tahun, sudah termasuk tuwirlah hahaha... Apalagi kemarin saya sudah mengitari Tebet Eco Park yang juga lumayan luas.
Kami sengaja memilih rute itu untuk menyesuaikan dengan usia kami. Pilih rute yang jalannya sebagaian besar datar-datar saja, bukan yang menanjak.Â
Jalan yang kami lewati memang ada beberapa yang menanjak. Nah kami siasati dengan menuntun sepeda. Setelah itu, baru deh ngegowes lagi. Habis tidak kuat.
Kalau jalanannya menurun enak juga, tidak perlu ngegowes, tinggal mainkan rem saja. Jalan yang menurun ini kami temui ketika akan memasuki Jembatan Orange dan melintasi Kalimulya mengarah GDC.
Bagi saya sendiri, bersepeda adalah olahraga yang paling simpel tanpa harus mengeluarkan biaya mahal. Siapapun bisa melakukannya. Anak-anak, remaja, dewasa, tua.Â
Terpenting bisa dilakukan di mana saja. Di lapangan, mengitari kompleks, taman, atau ke mana saja.
Bersepeda bersama tetangga yang sudah beberapa kali ini saya lakukan, juga bentuk sosialisasi saya dengan tetangga. Tentu saja bikin hati senang karena dapat menjalin keakraban.Â