Saat berpuasa Ramadan kita diatur untuk berpuasa dalam 13-14 jam dan berbuka setelahnya. Pola ini mirip dengan pola makan-puasa yang baik yaitu intermitten fasting.Â
Ada beberapa contoh intermitten fasting. Seperti, alternate day fasting, puasa berselang seling seperti puasa Dawud. Bedanya, saat hari puasa itu hanya boleh makan 500 kalori, dan hari berikutnya adalah feast day yang boleh dalam jumlah yang kita inginkan tanpa perlu memusingkan kalori.
Ada juga pola The 5:2 diet yaitu, 5 hari tidak berpuasa, 2 hari berpuasa. Kalau dalam Islam bisa kita aplikasikan pada puasa Senin Kamis. Tapi dalam ketentuan ketika berbuka pada hari Senin dan Kamis itu intake kita hanya 500 sampai 1000 kalori, 5 hari lainnya feast day.Â
Kenapa hanya 500-1000 kalori? Ini adalah jumlah kalori minimal yang kita butuhkan sehingga aktifitas dasar tetap bisa kerjakan.
"Badan kita itu menyukai sesuai yang rutin. Karena ada pembiasaan maka harusnya setelah lebaran aktifitas puasa itu harus dikembalikan agar kita masih terbiasa dengan kebiasan puasa, terbiasa untuk pola makan yang sehat," jelas dr. Wita yang juga Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi.
Demikian, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H