Ada puasa sunnah  enam hari puasa Syawal, puasa Ayyamul Bidh yang biasa dilakukan setiap tanggal 13, 14, 15 bulan Hijriyah. Ada puasa Senin - Kamis, ada puasa Nabi Dawud, ada puasa sunnah lain karena tiba-tiba ingin puasa.
Demikian halnya shalat lail, tilawah Alquran, berbuka bersama keluarga, semuanya dapat dilakukan setiap hari di luar Ramadan.Â
Pada akhir ibadah puasa, umat Islam diperintahkan untuk mengeluarkan zakat fitrah. Sekalipun manusia terlahir suci, namun tetap saja diperintahkan untuk mengeluarkan zakat pribadi dengan tujuan pensucian diri.Â
"Maknanya adalah untuk membantu memberi makan masyarakat yang kekurangan makan, fakir miskin dan anak yatim," katanya.Â
Di luar zakat fitrah yang diperintahkan di dalam bulan Ramadhan masih ada zakat harta yang wajib dikeluarkan. Ada pula infak dan sedekah.Â
Artinya, dari segi kerinduan akan ibadah sosial pada bulan Ramadhan, Islam pun masih menyediakan jawaban atas kerinduan tersebut di luar Ramadan.
"Semoga segala kebiasaan baik kita baik pola hidup, pola makan, serta ibadah ritual dan sosial, selama Ramdhan dapat kita amalkan di luar Ramadhan," kata Ketua Umum PB IDI periode 2012-2015 ini.
Ramadan dan spirit perubahan
Hadir sebagai narasumber Dr. Taufan Maulamin, SE, Ak., MM, Sekjen Aliansi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Indonesia dan Sekjen Asosiasi Akuntansi dan Keuangan Syariah Indonesia (AAKSI).
"Ketika bulan Ramadhan ada beberapa kewajiban yang harus kita tuntaskan. Pertama, haknya Alquran itu dikhatamkan dua kali dalam setahun," jelas dr. Taufan yang juga Direktur Pascasarjana Institut STIAMI ini.