Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Melestarikan Spirit Ramadan

3 Mei 2022   20:49 Diperbarui: 3 Mei 2022   20:59 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya, ketika kita dalam bulan Ramadan belum bisa mengkhatamkannya sampai Ramadan yang akan datang, kita punya kewajiban untuk mengkhatamkannya sebanyak dua kali.

Kedua Tadabbur. Ramadan harusnya menjadikan kemampuan intelektual kita, cendikiawanan atau dalam bahasa Alquran disebut ulil albab, itu harus terasah. 

Kalau bisa harus direset ulang dengan bacaan-bacaan Alquran sehingga pikiran-pikiran yang mungkin tidak paralel dengan Alquran pada Ramadan haruslah diselaraskan dengan nilai-nilai Alquran. 

"Ramadan akan menjadi bulan yang penuh dengan bacaan Alquran dan bagaimana proses-proses menyelaraskan nilai-nilainya bagi kehidupan sehari-hari," tuturnya.

Menurutnya, momentum Ramadan harus menjadi spirit perubahan pada bulan-bulan berikutnya. Kebiasaan-kebiasaan sepanjang Ramadan haruslah tetap di pertahankan pada bulan-bulan selain Ramadhan.

Seperti membaca Alquran, sholat berjamaah, shodaqoh dan rasa empati kepada sesama. Sehingga ketika hal-hal ini tetap dipertahankan umat muslim akan mampu menjadi umat yang berkemajuan.

Saat ini, terjadi pergeseran nilai dalam keluarga Islam. Banyak ditemukan keluarga yang tidak bisa membaca Alquran. Berdasarkan data sebanyak 65 persen umat Islam tidak bisa membaca Alquran.

Ia pernah mewawancarai calon pegawai dari salah satu PTN keagamaan, ternyata hampir sebagian besar tidak bisa membaca Alquran dengan baik dan benar sesuai tadjwid. 

Hal ini, menurutnya, sesuatu yang sangat disayangkan mengingat Alquran adalah pedoman hidup kita. Salah membaca, berarti mempengaruhi arti ayat secara keseluruhan.

"Coba para suami dan isteri saling mengetes imcara membaca surat Alfatihah, apakah sesuai tadjwid? Ini penting karena cara membaca Alfatihah salah berarti shalat yang kita kerjakan juga tidak sah mengingat surat Alfatihah wajib dibaca di setiap shalat," tandasnya.

Ia juga menyarankan untuk membiasakan tadarus bersama dengan isteri, suami, anak-anak. Setidaknya, minimal sekali dalam seminggu sehingga ruhaniah terisi tanpa kekosongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun