Nabi Musa setuju. Terlebih Nabi mengenal betul sosok sepupunya itu. Nabi Musa pun berdoa. Allah SWT pun mengabulkan doa Musa. Qarun akhirnya mendapat rezeki berupa domba hingga beranak pinak.
Kesuksesan Qarun menjadi peternak domba mengantarkannya menjadi orang kaya dan terpandang. Harta berlimpah. Emas, perak, permata, rubi, dan perhiasan lainnya dalam berbagai bentuk.
Kekayaannya sangat melimpah. Bahkan, untuk kunci-kuncinya saja harus dipikul sejumlah orang dengan badan yang besar dan kuat.
Kebiasaanya, membawa sepuluh orang kuat ke manapun dia pergi. Mereka mengikuti Qarun ke manapun hanya untuk membawakan kunci-kuncinya yang begitu berat.
Tujuannya, ketika dia lewat, semua orang terkagum-kagum melihatnya, terkagum-kagum dengan banyaknya hartanya.
Qarun juga selalu menggunakan pakaian yang berbeda setiap kali ke luar rumah. Jubah-jubah mewah yang paling mahal harganya di zaman itu.
Dia juga punya memiliki banyak kuda, tentara pribadi, istana dan harta yang berlimpah tidak terhitung jumlah kekayaan yang diberikan Allah kepadanya.
Allah SWT berfirman,"Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat." (28:76)
Setelah hidupnya berubah, ternyata sifat Qarun ikut berubah. Qarun yang semula taat beribadah kepada Allah, mulai lupa karena sibuk menghitung hartanya.
Keberuntungan yang didapat membuatnya lalai. Qarun pun mulai hidup dengan penuh pamer kekayaan dan sombong. Ia kerap menyalahgunakan anugerah dari Allah SWT.
Ia juga sering memamerkan hartanya kepada orang-orang di sekelilingnya. Beberapa orang menasihatinya.