Ketiga, sering ziarah kubur
Muraqabah juga dapat tumbuh dari adanya ziarah qubur. Dengan ziarah kubur kita akan semakin menyadari bahwa kita semua pasti akan mati dan memasuki kuburan.
Tanpa teman, tanpa saudara, tanpa keluarga. Hanya seorang diri di rumah masa depan yang luasnya hanya 1 x 2 meter.
Hanya amal kitalah yang akan menemani diri kita. Dan apakah kita telah siap untuk menghadapNya?
Keempat, memperbanyak amalan-amalan sunnah, seperti dzikrullah, shalat sunnah, tilawah Alquran dan lain sebagainya. Amalan-amalan seperti ini akan menumbuhkan rasa ketenangan dalam hati. Dan rasa ketenangan ini menjadi bekal pokok untuk menumbuhkan muraqabah.
Kelima, membaca kisah-kisah orang shaleh atau banyak bergaul dengan orang shaleh.Merenungi kehidupan salaf shaleh dalam muraqabah, rasa takut mereka terhadap azab Allah yang sangat luar biasa, dan lain sebagainya.
Untuk kemudian dibandingkan dengan diri kita sendiri. Apakah kita sudah dapat seperti mereka, ataukah masih jauh?
Bersahabat dengan orang-orang shaleh yang memiliki rasa takut kepada Allah. Dengan persahabatan ini insyaAllah akan menimbulkan pengaruh positif pada diri kita untuk turut memiliki rasa takut kepada Allah.
Demikianlah.
Allah pasti akan melihat, mendengar dan mengetahui segala gerak gerik kita. Waktu terus berjalan, sementara kita masih bergelimang dengan kemaksiatan.
Akankah kita membiarkan diri kita terjerumus dalam neraka? Dengan kemaksiatan yang kita lakukan? Ataukah kita akan memperbaiki diri dengan bermuraqabah kepada Allah?
Jawaban pertanyaan ini, ada dalam diri kita masing-masing.