Seorang muslim hendaklah selalu merasa dalam pengawasan Allah yang Maha Mengetahui. Mengawasi atas amalan setiap hamba.
Tidak ada yang bisa luput sedikit pun dari pandangan Allah. Apa saja yang ada di langit dan bumi, meski barang sebesar zarrah (biji sawi) sekalipun.
Allah berfirman dalam surat Saba' ayat 3, "Dan orang-orang yang kafir berkata: 'Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami.'
Katakanlah: 'Pasti datang, demi Rabbku Yang Mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu.
Tidak ada tersembunyi daripadaNya sebesar zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)'."
Allah Maha Mengawasi semua perbuatan kita. Kapan saja dan di mana saja kita melakukannya. Di tempat tersembunyi, Â maupun di tempat umum yang terbuka.
Sebagaimana kisah Nabi Yusuf yang diabadikan di dalam Alquran. Yang memberikan teladan tentang orang-orang yang telah diberi anugerah sifat muraqabatullah sehingga mampu menjaga mereka dari jeratan perbuatan haram.
Inilah Nabi Yusuf 'alaihi salam yang diajak berzina oleh tuan putrinya sendiri. Pintu ruangan telah tertutup rapat, tempat telah tersedia, tiada satu pun manusia yang melihat.
Namun, jiwanya yang selalu hidup bersama Allah selalu sadar kalau ada yang senantiasa mengawasinya, Dialah Allah subhanahu wata'ala.
"Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: 'Marilah ke sini.' Yusuf berkata: 'Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.' Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung." (QS. Yusuf: 23)
Dikatakan, muraqabah dapat membentuk mental dan kepribadian seseorang sehingga ia menjadi manusia yang jujur.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!