Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Lama Dapat Penumpang, Ini yang Dilakukan Pengemudi Taksi Online

8 Maret 2022   19:54 Diperbarui: 8 Maret 2022   19:57 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan waktu selama itu,  berapa banyak bahan bakar yang terbuang, berapa lama waktu yang juga terbuang? Belum lagi menghadapi macet yang bisa menguras emosi.  Tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan. Tentu menjengkelkan, bukan?

Abang saya yang juga pengemudi ojek online pun mengeluhkan hal yang sama.  Meski dia sudah nongkrong sekian lama, order belum juga nyangkut. Entahlah,  apa sepi penumpang? 

Jadi,  cara menyiasatinya, pengemudi yang saya ajak mengobrol menyampaikan, ya dengan  memiliki 2 akun.  Apakah diterapkan selama Covid-19 atau juga saat sebelum pandemi? Dia bilang sudah 3 tahun ini dia menerapkan seperti itu.  

Katanya, profesi pengemudi transportasi online saat ini sudah bukan hal yang mewah lagi. Tidak seperti awal-awal dulu yang menjanjikan bisa mendapat pendapatan jutaan dalam sebulan.

Jadi,  menurutnya, dengan cara seperti ini,  tidak ada lagi waktu yang terbuang untuk menunggu orderan.  Setidaknya,  dia menjadi lebih hemat waktu dan hemat bahan bakar. 

Namun,  kalau ditanya pilih Grab atau Gojek,  dia bilang lebih memilih Gojek. Alasannya,  Gojek dalam memberikan apresiasi kepada mitranya berdasarkan bintang, baru jarak.  Sementara Grab berdasarkan jarak, baru bintang.  

Bagi pengemudi, apresiasi berdasarkan bintang memberikan semangat untuk bekerja lebih giat lagi. Selain itu, menjadi skala prioritas jika ada orderan yang masuk.  

Jadi,  ketika ia sedang menunggu orderan, karena performanya bagus, sistem secara otomatis akan mengarahkan ke dirinya,  meski di sekitarnya banyak pengemudi. 

Ia sendiri menyarankan yang lain untuk memiliki 2 akun.  Tidak apa-apa harus modal beli hp lagi, daripada tidak menghasilkan apa-apa karena menunggu waktu yang lama?

Ketika saya tanya apakah banyak juga yang menerapkan dua akun berbeda? Soal banyak atau tidak,  ia tidak memastikan. Yang jelas,  ada beberapa temannya yang juga melakukan hal serupa. 

Gojek sendiri sebagaimana yang saya baca di tirto.id membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi pengemudi Grab yang berminat untuk bergabung dengan perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun