Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

"Panas Dingin" Olimpiade Beijing

1 Februari 2022   16:02 Diperbarui: 1 Februari 2022   16:05 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olympic Winter Games atau Olimpiade musim dingin. Biasanya, meski dingin tapi hangat. Para peserta dari berbagai negara saling berangkulan hingga tercipta hubungan yang hangat, meski dalam suasana dingin. 

Bagaimana dengan Olimpiade Beijing 2022 yang digelar pada 4 - 20 Februari 2022? Sepertinya sih memanas. Dingin tapi  panas.  Bagaimana tidak? Sejumlah negara Eropa memboikot ajang empat tahunan itu.

Sebut saja Amerika Serikat, Jerman, Kanada, Australia, Denmark, Inggris, Jepang, dan beberapa negara lainnya. Negara-negara itu memboikot dengan tidak mengirimkan kontingennya.

Mengapa? Ini buntut dari perlakuan China atau Tiongkok terhadap Uighur. Salah satu suku minoritas resmi di Republik Rakyat Tiongkok. 

Negara-negara itu protes terhadap pelanggaran hak asasi yang dilakukan oleh China, tuan rumah penyelenggara Olimpiade Musim Dingin (beberapa negara yang lain beralasan menghindari Covid-19).

Karena, ada lebih dari satu juta orang muslim Uighur yang telah ditahan di kamp-kamp penahanan massal. Di kamp-kamp ini diduga telah terjadi penyiksaan dan pelecehan seksual. 

Karena diboikot, otomatis pesertanya jadi sedikit. Jadi "sepi". Tidak ramai seperti biasanya. Sepi tapi ramai. Ramai tapi sepi. Sepertinya Olimpiade ini akan berlangsung dingin sebagaimana namanya. 

Namun, sebaliknya, hubungan diplomatik antara China dengan negara-negara itu sepertinya mulai "memanas".  Biasanya, gelas yang dingin jika dituangkan air panas, gelas bakalan retak, atau bahkan pecah. Apakah kondisi ini akan menjadi gambaran seperti itu?

Jika sejumlah negara memboikot olahraga musim dingin itu, bagaimana dengan Indonesia?  Banyak juga yang mempertanyakan apakah Indonesia akan ikut mengirimkan wakilnya atau tidak?

Olimpiade musim dingin atau event yang mempertandingkan cabang olahraga musim dingin untuk seluruh peserta, ini memang menjadi salah satu agenda olahraga yang ditunggu oleh banyak dunia.

Aada 15 cabang olah raga yang dipertandingkan. Di antaranya kereta salju, figure skating, kereta luncur, snowboarding, dan ski jumping. Pokoknya olahraga yang berkaitan dengan salju dan es. 

Itu sebabnya, disebut olimpiade musim dingin. Berjarak dua tahun dengan Olimpiade Musim Panas

Pada even sebelumnya, di tahun 2018, di Pyeongchang, Korea Selatan, sedikitnya ada 95 negara yang ikut berpartisipasi. Melibatkan 2.922 atlet.

Indonesia sendiri memang belum pernah mengirimkan atlet ke Olimpiade Musim Dingin karena tak ada yang lolos kualifikasi. Namun, pada penyelenggaraan di Korea Selatan pada 2018, Indonesia pernah mengutus delegasi.

Bagaimana Olimpiade Beijing 2022? Apakah Indonesia mengirimkan atletnya? Atau setidaknya mengutus delegasi? Apakah ikut "memboikot" mengingat Indonesia menganut politik luar negeri yang "bebas aktif". 

Dalam paham ini, Indonesia dapat secara bebas menentukan sikap dan kebijaksanaannya sendiri dalam menghadapi permasalahan internasional dan tidak mengikatkan diri pada kekuatan mana pun.

Kalau melihat di laman resmi National Olympic Committeee of Indonesia, nocindonesia.id, atau Komite Olimpiade Indonesia (KOI), sampai saat ini belum memasukkan agenda Olimpiade Beijing 2022 ke dalam jadwal Upcoming Events mereka.

Beberapa hari lalu saya mencoba mengkonfirmasikan hal tersebut kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali melalui pesan whatsapp di nomor pribadinya. Tapi hingga sekarang Menpora belum juga memberikan statement apapun. 

Belum diketahui bagaimana pendapatnya terhadap penyelenggaraan Olimpiade Winter yang diselenggarakan di Beijing itu. Apakah akan mengirimkan delegasi seperti pada 2018 di Korea? Menpora belum menanggapi. 

Saya juga belum mendapatkan jawaban pasti apakah Indonesia akan melakukan hal serupa? Saya coba menelusuri di google apakah ada statemen menpora terkait hal ini tidak ada juga. 

Ketua Komisi X DPR RI, H. Syaiful Huda berpendapat, Olimpiade Musim Dingin di China, sebaiknya jangan terlalu didominasi oleh kepentingan politik tertentu.

"Perlu ruang diplomasi politik agar penyenggaraan olahraga jangan terlalu didominasi oleh kepentingan politik tertentu," ujarnya, tegasnya dalam kesempatan terpisah.

Anggota DPR yang membidangi Pendidikan, Olahraga, dan Sejarah, ini menambahkan,  perlu didorong untuk mencari titik temu terkait diplomasi politik. Agar pelaksanaan ajang tersebut lancar, sekaligus tidak memengaruhi hubungan diplomatik.

"Warga dunia sangat mencintai olahraga dan termasuk olimpiade musim dingin di China.  Ini menjadi bagian dari tontonan warga dunia terlepas dari persoalan politik," katanya.

Pandangan yang sama juga disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. Katanya, setiap negara memiliki posisi diplomatik, tapi berharap dunia olahraga tidak turut dipolitisi. Termasuk Indonesia. 

Ada beberapa pertimbangan. Pertama, China secara resmi terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin sejak beberapa tahun lalu. 

Karena itu, kita harus bersikap fair dan melihat olimpiade dengan kacamata sportivitas. Kita manfaatkan ajang olahraga tersebut sebagai momen persahabatan antar negara dan mencetak prestasi. 

Kedua, dalam Desain Besar Olahraga Nasional, Indonesia memiliki target besar prestasi olahraga hingga 2045. Indonesia menargetkan ranking 25 besar pada olimpiade tahun 2024. 

"Pada 2021, kita baru mencapai peringkat 55. Tentu Olimpiade di China tahun 2022 ini sangat penting bagi kita untuk mengejar ketertinggalan prestasi. Olimpiade juga penting untuk pembinaan berjenjang atlet," jelasnya.

Ketiga, Indonesia baru saja mendapat teguran dari WADA (The World Anti-Doping Agency) atau Badan Antidoping Dunia. Teguran itu menyebutkan Indonesia tidak patuh kepada aturan karena tidak menerapkan program pengujian yang efektif.

KOI sendiri telah berusaha keras untuk memperbaiki nama Indonesia di mata dunia. Jadi, olimpiade ini, menurutnya, bagian dari upaya Indonesia menuju target tersebut.

Sebagaimana diberitakan aksi boikot sejumlah negara tersebut membuat China murka.

"Mereka pasti akan membayar harga untuk kesalahan mereka," kata juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin yang dikutip banyak media. 

Olimpiade musim dingin, akankah semakin dingin?  Apakah negara-negara yang memboikot itu tetap pada pendirian atau berubah pikiran? Kita lihat saja nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun