"Ini bukanlah pinjaman, sehingga tidak memiliki jangka waktu pembayaran, biaya bunga, maupun biaya keterlambatan," terang Regional Managing Director GetPaid Indonesia, Mr. Joses Tjohjono, Rabu, 18 Januari 2022.
Karyawan hanya cukup membayar biaya transaksi satu kali untuk mengakses gaji lebih awal. Itu juga jika karyawan memutuskan untuk menggunakan layanan ini.
Jadi, karyawan bisa mengakses lebih awal dari gaji yang diperoleh yang berarti tidak perlu menunggu sampai akhir bulan untuk menerima gaji.
Karyawan pun jadi terbebas dari utang karena tidak perlu lagi berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup atau pengeluaran tidak terduga selama gaji belum diterima.
Pendanaan ini dilakukan di tengah pandemi untuk mewujudkan solusi keuangan yang sehat di lingkungan kerja.
Joses Tjohjono menjelaskan, layanan ini telah terbukti berdampak positif dalam perusahaan. Karyawan juga jadi lebih setia dan bangga kepada perusahaan. Juga dapat mengurangi tingkat stres karyawan.
Melihat potensi GetPaid yang dapat memudahkan perusahaan dan karyawan, pada awal 2022, investor Grovey Pay & Nityo Infotech Service memberikan suntikan dana segar senilai USD 1,15 juta.
Mr. Mitchell Goh, selaku CEO dan pendiri GetPaid, mengatakan, adanya suntikan investasi ini memungkinkan GetPaid untuk meningkatkan dan memperluas produk. Juga meningkatkan minat dan dukungan investor EWA di seluruh Asia Tenggara.
"Kami sangat senang memiliki investor yang strategis. Terlebih kami memiliki tujuan, misi dan pemikiran yang sama untuk memberikan dorongan layanan keuangan yang sehat bagi karyawan di seluruh wilayah terutama Singapore dan Indonesia," katanya.
Krishan Grover selaku CEO GroverPay, mengatakan sangat mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) yang sedang memperluas jaringan.