Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

BRIN dalam Pusaran Politik?

10 Januari 2022   14:16 Diperbarui: 10 Januari 2022   14:20 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesuai regulasi, honorer hanya bisa dikontrak selama satu tahun anggaran. Jadi, setiap akhir tahun pasti harus diberhentikan. Meskipun kebiasaan selama ini di awal tahun kembali dikontrak

Ia menegaskan, BRIN hadir untuk melakukan pengelolaan kelembagaan dan organisasi yang jauh lebih baik dan efisien. Anggaran riset juga semakin diperkuat. Hal yang tidak mungkin dilakukan oleh Kemenristek. 

Bernuansa Politik?

Beberapa kawan komunitas menilai, peleburan ini lebih kental unsur politiknya dibanding ingin membenahi ekosistem ristek di Indonesia.

Sangat terbaca ingin "menghabisi" peninggalan BJ Habibie, mengingat Eyang Habibie orang kesayangan Soeharto. 

"Karena BJH "anak kesayangan" pakde Harto, maka jadi sasaran balas dendam. Bukan begitu," ujar kawan saya.

Ia menganalisis karena masih menyimpan dendam kesumat pada Soeharto yang memimpin Indonesia selama lebih dari 32 tahun, maka BJ Habibie yang menjadi tumbalnya.

"Semua legacy Habibie dihabisin. BPIS dilenyapkan, BPPT dihancurkan, Menristek dibubarin. Kegilaan dan dendam kesumat tak berkesudahan," tukas yang lain.

Kehadiran Perpers Nomor 78/2021 tentang BRIN implikasinya telah membuat masyarakat ilmiah jadi resah. Perpers ini berpotensi melanggar UU Sinas IPTEK. Juga menimbulkan pergolakan sosial dari masyarakat ilmiah dan kampus.

Ada juga yang berpendapat penyatuan lembaga riset ke BRIN bakal berujung pada malapetaka riset Indonesia. Alih-alih akan menghasilkan riset dan inovasi berkualitas untuk memajukan Indonesia.

Sebaliknya, yang ada membawanya ke dalam pusaran politik partisan dan kekuasaan dengan adanya Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun