Sepandai-pandainya tupai melompat, ia akan jatuh juga. Begitu peribahasa yang tepat untuk menggambarkan sosok Elwizan Aminuddin.
Selama 11 tahun melompat dari tim sepak bola ke tim sepak bola lain, akhirnya si tupai yang bernama Elwizan Aminuddin, itu jatuh terjerembab.
Ya, bayangkan selama 11 tahun ia menjadi tim dokter di sejumlah tim sepak bola Tanah Air. Ternyata oh ternyata, profesi dokter yang disandangnya hanya pepesan kosong.
Dokter gadungan. Begitulah julukannya sekarang. Setelah jatuh terjerembab dalam kubangan lumpur, si dokter gadungan itu mengundurkan diri.
Eit, memang seenaknya bisa mengundurkan diri tanpa ada pertanggungjawaban? Info terbaru, dokter gadungan itu dilaporkan ke pihak kepolisian atas kasus penipuan dan pembohongan publik.
Nah, semakin dalam kan ia terperosok jauh?
Mengapa kasus yang menurut saya sangat memalukan ini bisa terkuak? Mungkin karena si tupai itu sombong, merasa di atas, sehingga tidak mengantisipasi ketika angin kencang menerpanya.
Kasus tersebut terkuak setelah seorang kardiolog bernama Muhammad Iqbal Amin membongkar identitas Elwizan Aminuddin lewat akun Twitter pribadinya, @iqbalamin89.
Iqbal menunjukkan foto-foto yang memperlihatkan Elwizan Aminuddin tidak terdaftar di aplikasi Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), maupun Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti).
Helloooo, 11 tahun lho. Selama 11 tahun itu apa yang sudah dilakukannya terhadap para pemain sepak bola?