"Nah, kalau investor yang cerdas dia akan masuk dan beli. Karena di tahun 2022 harga akan naik lebih tinggi lagi," ujarnya, Kamis, 25 November 2021.
"Saya tidak bilang tahun 2022 lebih buruk, tapi artinya banyak hal atau isu yang harus dicermati, di antaranya rencana kenaikan PPN menjadi 11 persen pada 1 April 2022," tambah Ali.
Ali mengamati, biasanya, investor akan sangat terganggu kalau ada kebijakan soal tax. Ya memang pengaruhnya jangka panjang. Tapi, bagi invenstor tetap akan membuat mereka masih menahan diri dulu untuk berinvestasi.
Investor harus jeli melihat peluang di sektor properti. Meski landed house masih menjadi primadona, namun apartemen tetap menarik minat konsumen untuk membelinya.
Menurutnya, apartemen memiliki ceruk tersendiri yaitu pasar generasi millenial dan gen Z. Hal itu setidaknya merujuk dari hasil survey yang dilakukannya di segmen milenial.
Berdasarkan hasil surveiy tersebut data penjualan rumah dan apartemen banyak diminati konsumen usia 27 -- 45 tahun. Itu artinya, masih didominasi Gen X dan Gen Z.
"Boleh jadi para investor membeli apartemen untuk anak-anaknya
di generasi milenial dan generasi Z," ujarnya.
Ia juga melihat meski harga landed house semakin hari semakin naik tinggi, tetapi dari segi lokasi makin menjauh dari pusat kota. Hal ini yang menjadi pertimbangan kalangan milenial untuk lebih memilih apartemen.
"Sehingga, milenial mau tak mau nantinya akan membeli apartemen. Siap atau tidak siap mereka pasti akan memilih apartemen karena pertimbangan tidak terlalu jauh dari pusat kota," ujarnya.
Sayangnya, di pusat kota Jakarta, wilayah lahan sudah terbatas. Dan, mau tidak mau mendorong developer harus lari ke kawasan penyangga Jakara.
Tren investasi properti saat ini pun mengarah ke kawasan penyangga ke barat, timur dan selatan.Â