Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tahun 2022 Apartemen Berkonsep TOD Jadi Incaran Milenial

26 November 2021   06:42 Diperbarui: 26 November 2021   08:18 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Irfan Muhammad  via id.m.wikipedia.org

Tahun 2022 di depan mata. Ya, sebentar lagi. Tinggal menghitung hari saja. Lantas bagaimana industri properti menjawab kebutuhan masyarakat, terutama kalangan milenial? 

Kita simak yuk apa yang disampaikan Ketua Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda. Siapa tahu, bisa menjadi acuan kita. Mau berinvestasi atau buat anak? Ya semua tergantung niat. 

***

Pemerintah mengeluarkan stimulus berupa penghapusan PPN 10 persen untuk sektor properti segmen menengah ke atas di atas Rp5 miliar. Tapi kebijakan itu hanya berlaku sampai Desember  2021.

Menurut Ketua Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda, adanya stimulus ini mendongkrak pasar properti yang dua tahun belakangan ini sempat jatuh akibat hantaman badai pandemi Covid-19.

Meski daya beli tertekan, tapi itu "hanya" terjadi di segmen menengah bawah. Di level pasar menengah bawah tidak terjadi peningkatan penjualan.

Sebaliknya, pasar di kelas menengah atas daya belinya malah tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Jadi, adanya stimulus tersebut akan membuat pasar kelas menengah atas kian terdongkrak. Terlebih ini adalah stimulus yang paling besar dalam sejarah Indonesia.

Sektor properti sendiri dalam pengamatannya mengalami pemulihan mulai semester II 2021. Dengan begitu, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi di sektor ini.

Karena itu, kata dia, adanya stimulus itu harus dijadikan momen yang tepat untuk para investor di sektor properti. Masih ada waktu untuk memanfaatkan momentum ini.

"Nah, kalau investor yang cerdas dia akan masuk dan beli. Karena di tahun 2022 harga akan naik lebih tinggi lagi," ujarnya, Kamis, 25 November 2021.

"Saya tidak bilang tahun 2022 lebih buruk, tapi artinya banyak hal atau isu yang harus dicermati, di antaranya rencana kenaikan PPN menjadi 11 persen pada 1 April 2022," tambah Ali.

Ali mengamati, biasanya, investor akan sangat terganggu kalau ada kebijakan soal tax. Ya memang pengaruhnya jangka panjang. Tapi, bagi invenstor tetap akan membuat mereka masih menahan diri dulu untuk berinvestasi.

Investor harus jeli melihat peluang di sektor properti. Meski landed house masih menjadi primadona, namun apartemen tetap menarik minat konsumen untuk membelinya.

Menurutnya, apartemen memiliki ceruk tersendiri yaitu pasar generasi millenial dan gen Z. Hal itu setidaknya merujuk dari hasil survey yang dilakukannya di segmen milenial.

Berdasarkan hasil surveiy tersebut data penjualan rumah dan apartemen banyak diminati konsumen usia 27 -- 45 tahun. Itu artinya, masih didominasi Gen X dan Gen Z.

"Boleh jadi para investor membeli apartemen untuk anak-anaknya
di generasi milenial dan generasi Z," ujarnya.

Ia juga melihat meski harga landed house semakin hari semakin naik tinggi, tetapi dari segi lokasi makin menjauh dari pusat kota. Hal ini yang menjadi pertimbangan kalangan milenial untuk lebih memilih apartemen.

"Sehingga, milenial mau tak mau nantinya akan membeli apartemen. Siap atau tidak siap mereka pasti akan memilih apartemen karena pertimbangan tidak terlalu jauh dari pusat kota," ujarnya.

Sayangnya, di pusat kota Jakarta, wilayah lahan sudah terbatas. Dan, mau tidak mau mendorong developer harus lari ke kawasan penyangga Jakara.

Tren investasi properti saat ini pun mengarah ke kawasan penyangga ke barat, timur dan selatan. 

Di wilayah pinggiran barat Jakarta, sederetan wilayah yang prospektif tengah dikembangkan. Sebut saja di antaranya wilayah Balaraja, Serpong dan lain-lain.

Demikian juga di daerah penyanggah bagian timur Jakarta. Tidak hanya bicara Bekasi. Di situ, ada Cikarang, Karawang,
bahkan sampai Subang dan Purwakarta. Sementara di daerah Bogor, ada Sentul.

Nah, tantangannya developer memang harus membangun infrastruktur akses moda transportasi yang bukan hanya memadai, tetapi juga terintegrasi dengan hunian.

Menurutnya, lokasi apartemen yang memiliki fasilitas akses moda transportasi yang terintegrasi (Transit-Oriented Development/TOD) menjadi keunggulan. Untuk jangka panjang, konsep-konsep apartemen TOD akan menjadi primadona.

TOD dinilai memiliki daya tarik tersendiri karena punya banyak keunggulan. Mengapa? Karena konsep TOD ini setidaknya dapat memenuhi 8 prinsip kehidupan perkotaan yang berkelanjutan.

Apa saja? Yaitu walk (mudah diakses dengan berjalan kaki), cycle (memprioritaskan transportasi ramah lingkungan), connect (jaringan jalan yang saling terhubung), dan transit (lokasi pengembangan dekat dengan sarana transportasi publik).

Kemudian, mix (mendukung beragam aktivitas masyarakat), densify (mengoptimalkan kepadatan), compact (menghadirkan sarana dan prasarana yang memungkinkan masyarakat menempuh perjalanan singkat), dan shift (mendukung pergeseran moda transportasi untuk mengurangi kepadatan ruang parkir dan jalan raya).

Menurut Ali, apartemen yang melengkapi huniannya dengan fasilitas TOD dan berdekatan dengan stasiun akan menjadi nilai tambah yang layak diperhitungkan untuk investasi ke depannya.

Terlebih saat ini, stasiun kereta juga semakin mempercantik diri menjadi stasiun yang berselera milenial. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri.

Apartemen yang juga menunjang kebutuhan gaya hidup milenial yang dinamis, praktis, dan tetap eksis, harus juga diperhatikan.

Misalnya dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti shopping arcade, apotik, barber shop, salon, fitness centre, jogging track, klinik, dan lainnya.

Pokoknya, hunian yang terintegrasi dengan TOD, harga terjangkau, serta mendukung mobilitas dan gaya hidup kesehariannya, menjadi impian dari para milenial. Bisa jadi juga menjadi impian kita semua.

Kehadiran hunian yang terintegrasi dengan simpul-simpul transportasi massal dan berjarak tidak terlalu jauh dari Jakarta dengan harga terjangkau, bisa menjadi jawaban akan kebutuhan hunian bagi milenial.

Menurut Ali, dalam pengamatan IPW, apartemen atau rumah susun (rusun) yang  mengedepankan konsep TOD yang dekat dengan stasiun kerap menjadi incaran banyak kalangan, terutama generasi milenial.

Tak hanya itu, apartemen yang juga dekat dengan jalan tol dan jalan utama menjadi faktor lain yang membuat generasi milenial  yang energik dan produktif, jadi "jatuh cinta".

Belum lagi jika hunian tersebut juga terkoneksi langsung dengan Lintas Raya Terpadu (LRT) atau jalur Moda Raya Terpadu (MRT).

Beberapa waktu lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, juga menyampaikan apartemen berkonsep TOD bakal menjadi primadona bagi generasi milenial.

Terlebih penduduk Indonesia sekarang didominasi usia produktif yang menuntut efisiensi baik dalam hal waktu maupun pekerjaan.

"Hunian berkonsep TOD ini akan menjadi hunian perkotaan pada masa mendatang.
Selain memudahkan masyarakat untuk melakukan perjalanan, juga bisa membantu menekan kemacetan di kota besar, seperti Jakarta," kata Menteri BUMN sebagaimana dikutip kompas.com, pada 17 April 2021.

Pemerintah sendiri terus mendorong hunian vertikal di kawasan-kawasan yang padat khususnya untuk kalangan keluarga muda perkotaan maupun generasi milenial.

Hunian vertikal yang ditunjang dengan berbagai fasilitas maupun sarana transportasi publik modern menjadi konsep hunian yang paling tepat untuk diterapkan.

Bagaimana, sudah ada gambaran, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun