Ustadzah menegaskan bahasa Arab adalah bahasa agama Islam dan bahasa Alquran. Kita tidak akan bisa memahami Alquran dan As-Sunnah dengan pemahaman yang benar tanpa penyelewengan kecuali dengan bekal bahasa Arab.
Setelah viral dan ramai dikecam, Nuning pun menyampaikan klarifikasi. Ia menampik menyebut Islam sebagai embrio terorisme.Â
Islam adalah rahmatan lil 'alaimin. Ia menuding ada media yang menulis tidak lengkap atas pernyataannya. Sehingga, hal tersebut menyulut kemarahan dan kesalahpahaman.
Terkait bahasa Arab, Nuning mengaku amat menghormati bahasa tersebut. Dalam pandangannya ada perbedaan konteks penggunaan bahasa Arab sebagai alat komunikasi resmi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan penggunaannya sebagai bahasa sehari-hari dalam pergaulan bangsa yang sudah memiliki bahasa nasional (bahasa Indonesia).
"Dalam hal ini, mohon maaf bila ada yang tidak sependapat dengan saya," kata eks politisi PDIP dan Partai Hanura itu sebagaimana dikutip Republika, Rabu (8/9/2021).
Pertanyaannya, kalau penggunaan bahasa Arab dalam pergaulan sehari-hari dipermasalahkan, mengapa penggunaan bahasa asing lainnya, terutama bahasa Inggris, tidak dipermasalahkan juga?Â
Terlepas dari itu semua, ustadzah mengingat kami untuk tidak kendor belajar bahasa Arab. Jangan patah semangat dengan pernyataan-pernyataan yang menyudutkan. Semua ikhtiar dicatat sebagai amal ibadah.
Wallahu 'alam bisshowab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H