"Bisa ditunjukkan kartu berobatnya?" katanya.
Saya lantas menunjukkan kartu berobat yang berukuran kecil, seukuran kartu nama berwarna putih. Kartu yang berbeda yang saya tunjukkan saat berangkat. Di Radioterapi memang ada beberapa jenis tanda pengenal pasien. Selain buku radioterapi (disinar), kartu berobat, juga ada gelang pasien.
Setelah petugas melihatnya, saya pun dipersilakan masuk. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih.
Penumpang KRL cukup sepi menurut pantauan saya. Saat pergi dan saat pulang. Saya serasa sedang menyewa kereta saking sepinya.
Di dalam KRL pengguna KRL berulangkali diinformasikan melalui pengeras suara untuk menggunakan masker ganda dengan masker medis yang dilapis masker kain sebagaimana yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan, atau menggunakan masker jenis N95, KN95, atau KF94 tanpa perlu dirangkap.
Tidak lupa untuk sesering mungkin mencuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL dengan memanfaatkan fasilitas tempat cuci tangan tambahan yang tersedia di stasiun-stasiun.
Demikianlah perjalanan saya tadi. Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI