Namun, akhirnya Febriyanti dan suami mencoba untuk kembali bangkit meski diliputi duka dan kecewa. Pasangan ini bisa bangkit karena ada Allah yang pasti akan memberikan yang terbaik bagi hamba-hambaNya.
Keduanya juga percaya pasti akan memiliki anak, meski butuh waktu. Di sisi lain, keluarga, kerabat, dan sahabat turut memberikan suntikan doa dan semangat. Dukungan inilah yang membuat mereka kembali bangkit.
Kemudian pasangan ini mencoba program Teknologi Reproduksi Berbantu bayi tabung atau IVF. Teknologi bayi tabung/IVF dikenal sebagai salah satu upaya program kehamilan yang membantu pasangan mendapatkan keturunan apalagi dengan kondisi infertilitas.
Pasangan ini pun dipertemukan dengan dr. Aryando Pradana, SpOG di Morula IVF Jakarta. Berdasarkan pemeriksaan dr. Aryando Pradana, pasangan ini sulit hamil karena riwayat level AMH (anti-mullerian hormone) yang rendah pada istri dan Oligospermia pada suami.Â
Level AMH Febriyanti ada pada level AMH rendah 0,05 ng/mL (di bawah 0.1). Â Normalnya, jika ingin menjalani program bayi tabung berada di 1.5 ng/ mL.Â
"Hal inilah yang menjadi penyebab sulitnya mendapatkan buah hati dengan program hamil alami," tuturnya.
Sementara sang suami mengalami oligospermia. Ini adalah suatu kondisi ketika sperma dalam air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi berjumlah sedikit. Hal inilah yang menjadi penyebab utama ketidaksuburan pada pria.Â
Untuk mengatasi permasalahan ini, jalan keluarnya ya harus melalui bayi tabung dengan perbaikan nutrisi dan gaya hidup sebelum mulai program.
Di Morula IVF Jakarta sendiri, biaya satu kali paket program bayi tabung saat ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp.70 juta melalui promo yang berlaku.Â
Bayi Tabung atau In Vitro Fertilization adalah sebuah Teknik Reproduksi Berbantu dengan cara mengawinkan sperma dalam jumlah tertentu dengan sel telur. Diletakkan dalam sebuah cawan berisi medium tertentu, yang keseluruhan prosesnya dilakukan di luar tubuh manusia.Â