Untuk tiga hari isoman, saya belum berani ke luar-luar kamar. Baru di hari keempat saya mulai ke luar kamar tapi tetap memakai masker dan berjarak.
Saya bisa menyiapkan makanan untuk anak-anak dan suami. Saya bisa juga memantau kondisi kesehatannya secara langsung tanpa melalui perantara.
Selain itu, saya leluasa bebenah rumah semisal menyapu, mengepel, melap perabot, mencuci piring, mencuci pakaian, menyikat kamar mandi, memasak sesuai permintaan.Â
Sejak kami isoman, sejak itu saya minta si mbak tidak masuk hingga kami benar-benar dinyatakan sembuh. Suami sudah memberinya uang pegangan selama si mbak tidak masuk.
Jadi, praktis pekerjaan rumah saya yang ambil alih. Tidak masalah. Itu sudah biasa dilakukan para isteri. Sudah menjadi keahlian tidak perlu diragukan lagi.
Sejak diketahui saya positif, saya pun mempersiapkan obat-obatan -- penurun demam, obat batuk, obat mual, juga vitamin, bedak gatal, minyak tawon, dan minyak kayu putih.
"Keuntungan" isoman di rumah bersama-sama, jadi anak-anak juga bisa langsung menyampaikan keluhan gejalanya kepada saya seperti biasanya.
Selama masa isoman, gejala-gejala Covid-19 yang dialami anak-anak dan suami bervariasi. Mengapa gejalanya bervariasi? Karena virus corona menyerang banyak organ sehingga gejala yang ditimbulkan juga bisa bervariasi.
Berikut gejala Covid-19 berdasarkan pengamatan Tety Polmasari, "dokter spesialis anak dan keluarga":
Demam
Anak-anak dan suami mengalami demam.
Saat mengalami demam akibat virus, tubuh kita akan bekerja keras untuk melawan infeksi.