Nah, yang menjadi pertanyaan saya mengapa bisa OTG? Dan, bagaimana melacak OTG? Apakah selalu berkaitan dengan kontak erat dengan pasien Covid-19?
OTG Covid-19 adalah orang yang positif terinfeksi virus corona tapi tidak menimbulkan gejala klinis apapun, baik yang dirasakan tubuh, maupun kerusakan organ di dalam tubuh.
Meski tidak bergejala, saya memang berniat untuk melakukan tes antigen mengingat punya riwayat kontak dengan pasien. Termasuk kepada anak-anak saya juga.
Nah, yang jadi persoalan OTG ini bukan semata-mata berhubungan erat dengan pasien Covid-19. Ada juga yang OTG tanpa harus memiliki kontak erat.Â
Jika OTG dari kontak erat bisa ditelusuri dan langsung melakukan tes antigen. Yang susah itu mereka yang OTG tapi tidak memiliki riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19. Parahnya lagi, karena tidak menyadari, OTG ini masih bebas beraktifitas di luar.
Karena meski tidak bergejala, bukan berarti tidak berpotensi menulari ke yang lain. Contoh kasus ya saya. Ternyata menulari juga ke anak-anak mengingat saya dan anak-anak yang tidak berjarak.
Untungnya, selama 14 hari ke belakang, anak-anak tidak ke mana-mana. Tetap tinggal di rumah. Jadi, tidak perlu tracking lagi siapa-siapa yang berkontak erat dengan anak-anak saya.Â
Yang perlu ditracking itu siapa-siapa yang berkontak dengan saya selama 14 hari ke belakang. Tapi setidaknya, selama 14 hari itu kalau pun saya ke luar rumah, saya pakai masker rangkap.Â
Jadi, mengurangi potensi saya menulari orang lain. Jika orang lain juga menggunakan masker, maka resiko penularannya semakin kecil.Â
Dokter spesialis paru RS Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Erlina Burhan Sp.P(K) menyebutkan pasien yang tidak bergejala ini bisa terjadi karena diperkirakan sistem imun si pasien masih dalam keadaan yang baik sehingga masih bisa mengontrol keadaan virus.