2. Jenis membraphone yaitu alat musik yang terbuat dari kulit yang berbentuk lingkaran. Contohnya gendang, tambur, dogdog, kentingan, dan lain-lain.
3. Jenis chardophone, alat musik yang terbuat dari senar atau tali, yang dimainkan dengan cara digesek. Contohnya biola, rebab, tatawangsa, gambus, dan rebab.
4. Jenis aerophone, yaitu alat musik yang ditiup yang bunyi iramanya dihasilkan dari getaran udara yang diatur oleh lubang-lubang yang ada pada instrumen tersebut seperti seruling, terompet.Â
Baca juga: Sound of Borobudur, Membunyikan Ulang Sejarah Peradaban dan Budaya Bangsa
Pada jaman itu, seni musik melekat pada kegiatan ritual upacara, budaya, dan hiburan masyarakat. Bisa sebagai media ekspresi, komunikasi, maupun diplomasi.
Dan, ternyata, alat musik tersebut setelah ditelusuri ada hingga jaman sekarang. Percaya tidak, alat-alat musik yang ada di pahatan relief sebagian sudah dire-interpretasikan oleh para musisi yang selama 5 tahun ini menggaungkan "Sound of Borobudur".Â
Alat-alat musik ini pun dimainkan dan diperdengarkan saat Konferensi Internasional Sound of Borobudur "Music Over Nations: Menggali Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa Melalui Musik", di Balkondes (Balai Ekonomi Desa) Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/6/2021).
Perhelatan ini hasil kolaborasi Harian Kompas dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Yayasan Padma Sada Svargantara.
Saat saya mendengarkan alunan musik dan nyanyian nasionalis yang dibawakan musisi Trie Utami, Dewa Budjana, Viky Sianipar, dan kawan-kawan musisi dari Medan, Lombok, Bali, Papua dan daerah lainnya, begitu memukau.Â
Rasanya tidak percaya, alat musik yang ada pada abad ke-8 itu bisa dimainkan begitu apik di jaman sekarang.Â
Saya seperti tengah menyaksikan pagelaran orkestra. Bukan lagi sekedar melihat di Youtube, tapi saya melihatnya langsung, dengan mata kepala sendiri. Nyata adanya. Dan, memang sungguh memukau.Â