Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengenali Ajaran Sesat Lia Eden

4 April 2021   13:49 Diperbarui: 4 April 2021   14:02 3563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawan saya bilang kalau dibakar tidak terasa sakit berarti sudah tidak ada dosa di dalam diri. Kalau terasa sakit berarti ada dosa yang belum diakuinya.

Saya tanya kawan saya, kok mau-maunya jadi pengikut Lia Eden? Kawan saya ini memang lebih berelasi dengan kalangan seniman dan artis. Jadi, dia mengenal Lia awalnya karena pekerjaan. Kawan saya ini percaya saja kalau Lia sang Imam Mahdi.

Meski sudah saya sampaikan argumentasi saya, kawan saya tetap pada pendiriannya. Ia tetap mengikuti ajaran-ajaran Lia Eden. Entah bagaimana kabarnya sekarang, apakah masih jadi pengikutnya? Sejak saat itu, saya kehilangan kontak soalnya.

Meski sudah dinyatakan sesat, ajaran Lia Eden dengan Kerajaan Tuhan-nya masih tetap ada. Komunitas eden ini masih gencar menyebarkan agama mereka yang dibagikan dalam berbagai media sosialnya.

Setidaknya, terlihat dari tayangan di channel Youtube "Eden the Heaven". Yang terbaru tayangan 1 tahun lalu ketika Lia Eden merayakan hari ulang tahunnya yang ke-70.

Semoga saja tidak ada yang mengikuti ajarannya ini mengingat ajaran ini tengah "berjuang" untuk menghapus semua agama, dan hanya ada satu agama

Catatan: diolah dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun