Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ketika Saya Terkena TBC

24 Maret 2021   14:24 Diperbarui: 24 Maret 2021   23:00 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bekerja?", tanyanya yang saya jawab, "Iya".

"Alat transportasi yang dipakai sehari-sehari apa?", tanya dokter lagi.

"Kereta, Dok", jawab saya.

Nah, kata dokter kemungkinan besar saya tertular di kereta yang saya naiki. Ya, memang pada saat itu kereta belum senyaman sekarang-sekarang ini. Masih padat bahkan dalam satu gerbong buat berpijak pun susah. Terlebih jika jam berangkat dan pulang kerja, mau tak mau juga berbaur dengan penumpang berbagai profesi.

Dalam keadaan padat begitu, ada yang ngobrol, ada yang bersin, ada yang batuk. Dari para penumpang ini ada di antaranya yang positif TBC tapi tidak disadarinya sehingga menulari ke yang lain. Dan, kebetulan saat itu mungkin daya tahan tubuh saya lagi kurang baik, jadi saya pun tertular.

Wah, shock juga saya. Bagaimana pandangan orang-orang jika mengetahui saya TBC? Seorang Tety terkena TBC? Apa kata dunia?

Saya pun diresepkan obat oleh dokter, yang harus saya tebus setiap bulan selama 6 bulan. Setiap bulan saya harus kontrol sekaligus untuk mendapatkan resep obat untuk bulan berikutnya.

Dokter meminta saya untuk istirahat di rumah agar tidak menularkan ke yang lain. Kalau pun saya harus bekerja, saya harus memakai masker. 

Saya juga diminta untuk menaiki kereta yang sepi penumpang. Dan, itu berarti, saya harus pulang lebih cepat

Saya rahasiakan penyakit saya ini kepada keluarga saya, termasuk kepada suami dan anak-anak saya. Saya hanya bilang bahwa saya terkena radang paru-paru. Saya juga tidur terpisah, tidak ada yang boleh masuk ke kamar saya dan hanya boleh di depan pintu saja.

Karena saya memiliki anak-anak yang masih kecil-kecil dan saya khawatir anak-anak saya tertular, saya pun memeriksakan anak saya ke dokter spesilis anak RS Mitra Keluarga Depok. Saya pun menyampaikan kekhawatiran saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun