Kita juga harus mendapat izin terlebih dulu ke petugas. Untuk menjelajah Pulau Sempu dibutuhkan SIMAKSI (Surat Izin Masuk Wilayah Konservasi) untuk masuk ke tempat tersebut.Â
Katanya, cara paling mudah untuk mendapatkan izin masuk ke Pulau Sempu, dengan mendatangi kantor Resort Konservasi Wilayah Pulau Sempu. Lokasinya tidak jauh dari tempat parkir kendaraan di kawasan Pantai Sendang Biru.
Saya sendiri tidak mengantongi surat izin karena tidak tahu. Dan, ketika berada di Pantai Sendang Biru pun tidak ada yang mengarahkan kami untuk mengurus perizinan terlebih dulu. Kami malah diarahkan ke tempat penyewaan kapal nelayan.
Sebut saja ketika kami ke Pantai Sendang Biru, petugas hanya bertanya apakah kami akan berjualan? Mungkin karena melihat box besar di kabin bagasi mobil.
"Oh nggak Pak. Ini, anak-anak saya mau berlibur ke Sempu", jawab suami.
Petugas tersenyum dari balik masker, setidaknya terlihat dari sorot matanya, lantas mempersilakan mobil kami masuk setelah membayar tiket masuk. Harusnya petugas menginformasikan kepada kami kalau Pulau Sempu terlarang untuk dikunjungi wisatawan.Â
Atau mungkin karena kami tidak ada niatan untuk menginap di sana, hanya beberapa jam saja, maka kami "diizinkan"? Mungkin karena hari libur maka petugas kurang awas? Ah, entahlah.Â
Dan, ketika suami bertanya kepada warga sekitar apakah boleh ke Pulau Sempu, dijawabnya boleh, lalu mengarahkan kami pada sosok nelayan yang biasa menyewakan kapal. Jadilah kami menyewa kapal.
Kalau memang ini terlarang untuk dikunjungi wisatawan, harusnya petugas setempat lebih tegas memberikan larangan. Soalnya, saya baca-baca di internet agen-agen wisata di Malang, bahkan Pemerintah Kabupaten Malang menempatkan Pulau Sempu sebagai salah satu destinasi wisata.Â
BKSDA Jawa Timur, konon sudah melayangkan surat keberatan dan protes atas penempatan Pulau Sempu sebagai salah satu tempat wisata yang layak dikunjungi.Â
Seandainya ini memang dibolehkan, saya akan balik lagi ke sana. Belum puas soalnya. Hanya 2 jam menikmati sebagian keindahan Pulau Sempu. Baru sebagian saja begitu indah, apalagi menyusuri sampai ke dalam hutan.