Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

JNE dalam Kehidupan Saya: Memberi, Menyantuni, Menyayangi

20 Desember 2020   12:54 Diperbarui: 20 Desember 2020   13:17 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya pantas saja barang-barang itu larinya ke rumah saya. Ini mungkin karena saya dan Dewi juga gaptek, jadi "lupa" alamat utamanya tidak diubah.

Yang menggelikan lagi, Dewi yang seharusnya mengirimkan produk sambal ke teman saya itu, jadinya terkirimnya ke rumah saya juga. Tahu begitu kan tinggal ke rumah saya saja. Lha untuk ke JNE saja, kawan saya ini pasti melewati rumah saya, yang jaraknya lebih dekat ke rumah saya daripada ke JNE.

Orang JNE juga pasti bingung. Mungkin keningnya berkernyit. "Lha pengirim dan penerima di kompleks yang sama, kenapa juga harus dikirim pakai kurir? Memang lagi musuhan?" begitu barangkali kebingungan petugasnya.

Saya dan Dewi jadi tidak kuasa menahan tawa. Akhirnya, barang-barang kawan saya itu sebagian saya beli, sebagian yang berukuran kecil dikirim ke alamatnya, termasuk sambal Dendang.

Kawan saya ini lantas kembali ke JNE yang tak begitu jauh dari kompleks rumah, mengirimkan produk ke alamat kawan saya. Dan, beberapa hari kemudian kiriman itu pun sampai tanpa tersesat.

Jelas saja kawan saya bahagia pesanannya sampai dengan selamat. Saya dan Dewi juga sama bahagianya karena dapat membantu kawan saya sekaligus berbagi pengalaman dalam mengirimkan paket pakai jasa kurir JNE.

***

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Anak pertama saya, Putik Cinta Khairunnisa, minta dibelikan sepatu hitam di toko online. Ia mengirimkan link marketplace tempat sepatu itu dijual ke hp saya.

Karena anak saya tiga, tidak mungkin juga kan saya beli satu, yang ada nanti adik-adiknya -- Annajmutsaqib dan Fattaliyati Dhikra, protes. Jadi, saya memesan tiga sepatu dengan ukuran yang berbeda.

Saya pun order, lantas membayar melalui mobile banking, sementara alamat rumah sudah tertera sejak pertama kali saya menggunakannya. Saya memilih pakai JNE untuk mengantar paket saya karena dari segi tarif tidak jauh berbeda dengan jasa kurir yang lain.

Beberapa hari kemudian pesanan pun sampai. Anak-anak lantas berebut untuk membuka paket tersebut. Saya melihat senyum-senyum kebahagiaan terukir dari bibir-bibir mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun