Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Getuk, Jajanan Tradisional dari Generasi ke Generasi

11 Desember 2020   07:46 Diperbarui: 13 Desember 2020   08:23 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi getuk singkong. (sumber: sajiansedap.grid.id)

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Saya masih ingat cara mengolahnya karena memang mudah. Singkong dikupas, dicuci, lalu dikukus pakai alat kukus yang terbuat dari anyaman bambu yang berbentuk segitiga. 

Setelah dikukus, kemudian dihaluskan pakai alat tumbuk yang terbuat dari kayu. Saya menyebutnya lesung. Kalau sudah halus dicampur dengan gula merah yang diparut, diaduk deh hingga merata. 

Adonan dimasukkan ke dalam wadah hingga padat. Kemudian dipotong kecil-kecil memanjang, lalu dipotong persegi empat. Oleh nenek saya, getuk ini lalu ditaburi parutan kelapa yang sudah dicampuri sedikit garam. 

Jadi deh getuk khas orang Sunda ala nenek saya. (Lebih detil bagaimana cara membuatnya seperti bisa ditanya ke mbah Google). Wah, sudah berapa puluh tahun berlalu itu ya?

Siapa yang tak kenal dengan Gethuk. Umumnya, orang lebih mengenal makanan tradisional ini sebagai makanan khas Jawa, khususnya Malang. Makanan dari singkong ini sudah akrab di perut saya sejak saya masih kecil, hingga saya setua ini. Sudah berapa puluh tahun itu?

Ketika anak-anak saya TK saya sering juga membekalinya dengan gethuk lindri yang saya beli dari abang penjual gethuk yang mengitari kompleks rumah saya. Saya memang sengaja agar anak-anak kenal dengan jajanan asli Indonesia. Biar tidak asing.

Dengan gerobak yang didorongnya, aneka gethuk lindri berwarna-warni cukup menarik mata dan perut saya. Ditambah alunan lagu yang mengiringi perjalanan si abang cukup menarik perhatian orang. 

Konon, Getuk adalah makanan yang sering dikonsumsi rakyat jelata saat masa penjajahan Belanda. Saat itu, rakyat Indonesia sangat kesulitan mendapatkan makanan pokok, yakni beras. 

Lalu dicarilah pengganti makanan pokok beras yang kemudian menemukan ketela, yang pada saat itu mudah dan banyak tumbuh di sekitaran rumah.

Nama 'getuk' sendiri diambil dari bunyi 'tuk-tuk' dari kegiatan menumbuk singkong hingga halus. Sementara nama 'lindri' diambil dari proses pembuatan getuk lindri, tepatnya adonan singkong yang digulung kecil dan memanjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun