Sayangnya, tidak terbersit di otak saya untuk mengirimkannya ke majalah atau surat kabar. Saya tidak mengasah hobi saya ini lebih serius. Kalau saya tekuni dan saya dalami bisa jadi saya generasi penerus sastrawan Sapardi Djoko Damono. Bisa jadi saya seterkenal beliau (hahaha...ini mah mimpi yang kesiangan).
Saat kuliah, saya masih suka menulis. Saya lebih sering menulis puisi yang biasanya saya berikan kepada kawan dekat. Saya juga pernah juara 1 lomba penulisan cerpen dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang diadakan BEM kampus. Waktu itu yang memberikan piagam dan medali adalah Eko Patrio, kakak kelas yang kala itu menjadi penyiar radio Prambors (kalau tidak salah). Selama saya kuliah seingat saya baru sekali itu saya mengikuti lomba.
Hobi saya menulis terbawa saat saya mengerjakan tugas-tugas kuliah saya. Menyusun materi seminar, proposal penelitian hingga skripsi tanpa kesulitan. Mungkin karena saya sudah terbiasa menulis.
Di saat saya masih kuliah, pada 1994 saya diterima bekerja yang saya geluti hingga sekarang. Saya sempat cuti kuliah 1 tahun. Pekerjaan saya ya masih berkutat dengan tulisan. Jika dulu masih dengan mesin ketik, beralih ke komputer, lalu laptop, sekarang saya lebih sering mengetik di hp saya.
Selama saya bekerja beberapa kali saya ikut lomba penulisan dan beberapa kali meraih juara: juara pertama, juara kedua, juara ketiga, juara harapan. Hadiahnya kadang berupa uang, kadang berupa barang, kadang jalan-jalan ke luar kota, kadang juga hanya berupa piagam atau medali. Saya sih sebenarnya tidak terlalu mengharapkan menang. Itu bukan tujuan utama saya.
Menulis bagi saya sebagai upaya mengembangkan atau mengeksplor potensi saya. Ke luar sebagai salah satu pemenang ya Alhamdulillah, tidak juga saya tidak perlu berkecil hati. Saya tetap akan menulis karena menulis itu sudah mendarah daging.
Sebelum bergabung di Kompasiana, saya sering bikin puisi buat kawan saya. Dia bilang sih puisi-puisi saya bagus dan dia suka membacanya. Sayangnya, puisi-puisi saya ini tidak pernah saya arsipkan. Setelah dikirim, saya hapus. Jadi tidak ada dokumentasi. Entah kalau di kawan saya itu.
Saya juga beberapa kali diajak terlibat untuk menulis buku. Ya "keroyokan" sih. Tapi ini menjadi ajang pembelajaran buat saya dalam mengasah kemampuan menulis saya. Terakhir saya dilibatkan dalam penyusunan buku 50 tahun Badan Informasi Geospasial (BIG). Mungkin 1 atau 2 tahun lalu.
Kekinian saya bergabung di Kompasiana. Di sini saya bisa menulis dengan cara saya, dengan bahasa saya. Tidak terlalu baku, meski lebih banyak bahasa baku-nya sih, mungkin karena saya terbiasa jadi masih terbawa "suasana". Saya juga bebas "curhat" yang saya lampiaskan dalam puisi. Dan, tulisan-tulisan saya di Kompasiani bisa menjadi "album tulisan" saya.
Saya sebenarnya punya blog pribadi yang dibuatkan oleh anak sahabat saya. Berarti sudah 2 tahun ini berjalan. Maksudnya biar saya leluasa mencurahkan segala perasaan saya saat menjalani pengobatan kanker. Ya... hitung-hitung hiburan buat saya. Tapi saya merasa kurang ada sensasi dan kurang greget. Maka, saya putuskan bergabung bersama keluarga besar Kompasiana.
***