Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Buka Tempat Hiburan Malam? Itu Sama Saja dengan "Bunuh Diri"

15 Juli 2020   07:39 Diperbarui: 15 Juli 2020   18:58 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu pula di gerai pijat, Anhar menyebutkan sulit untuk menerapkan physical distancing mengingat sentuhan kulit antara pemijat dan tubuh pelanggan akan sulit dihindari. Jadi patut dikhawatirkan akan terjadi penularan dan penyebaran Covid-19. Ia pun menyarankan untuk ditunda dulu hingga penyebaran Covid-19 benar-benar bisa dikendalikan.

Ya bisa dimaklumi kekesalan yang disampaikan Anhar. Bagaimana tidak, di Jakarta saja saat ini angka positivity rate-nya melonjak dari 4 persen sampai 5 persen sekarang sudah di atas 10,5 persen. Jika kondisi ini tidak diantisipasi betul maka lonjakan pasien positif bisa tak terkendali.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, pun meminta agar tempat hiburan tak dibuka saat PSBB transisi. Ia meminta agar Anies lebih memprioritaskan membuka sekolah terlebih dahulu agar para siswa bisa belajar secara tatap muka. Jika Anies tetap ngotot membuka hiburan malam sebelum sarana pendidikan pada PSBB transisi tahap kedua nanti, pihaknya dengan tegas menolak kebijakan tersebut.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi, juga menyatakan penolakannya jika tempat hiburan malam dibuka pada 16 Juli 2020 saat PSBB Transisi fase 1 dijadwalkan berakhir. Ia hanya tak mau jumlah warga positif Covid-19 meningkat. Saat ini saja kasus baru COVID-19 menunjukan peningkatan tajam dengan positivity rate 10,5 persen. Selama PSBB transisi tercatat sudah lebih dari enam ribu kasus baru ditemukan.

"Keputusan dibuka atau ditutup itu, harus didasarkan kepada hakekat dan fakta di lapangan terkait dengan COVID-19. Kalau kita salah mengambil keputusan bisa berakibat fatal," kata Suhaimi saat dihubungi, Selasa (14/7/2020).

Menurutnya, tempat hiburan lebih baik tidak dibuka lebih dulu mengingat tingkat kerawanannya yang dapat menjadi klaster baru penyebaran Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) dan juga rawan menjadi tempat penyelewengan berbagai kegiatan terlarang seperti narkotika dan prostitusi.

"Jangan hanya karena alasan ekonomi, nyawa menjadi taruhannya. Roda ekonomi memang penting, kejenuhan masyarakat juga harus diberikan saluran, tetapi menjaga nyawa manusia harus jadi prioritas," ucap Suhaimi yang juga penasihat fraksi PKS DPRD DKI Jakarta ini.

***

dokpri
dokpri
Saya sih berharap Gubernur DKI berpikir ulang untuk membuka tempat hiburan malam itu. Meski DKI Jakarta bukan wilayah tempat saya tinggal, tapi di wilayah inilah saya banyak menghabiskan waktu kegiatan saya. Jadi bisa saja yang terpapar Covid-19 mengingat saat ini saja sebagian besar wilayah DKI Jakarta masih zona merah. 

Bagaimana saya tidak ngeri? Teman saya saja yang tinggal di wilayah Jakarta "ketakutan" dan harus berpikir berkali-kali untuk ke luar rumah.

Sebagai Gubernur DKI Jakarta, saya yakin Anies sudah mengetahui kondisi terkini mengenai Covid-19 yang ternyata bisa bertahan selama 8 jam di udara terbuka. Jadi cukup lama juga virus ini mencari "mangsa baru" untuk ditulari. Termasuk bisa saja "mengintai" saya.

Virus yang berterbangan di udara ini awalnya berasal dari droplet atau cipratan yang keluar dari mulut seseorang, lalu berterbangan selama 8 jam di udara. Cipratan tersebut menguap dan berubah wujud menjadi partikel-partikel kecil yang tetap membawa virus. Bukan lagi terus jatuh dan hinggap di tubuh seseorang dalam jarak 2 meter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun