Karenanya, risiko penularan Covid-19 melalui udara di dalam ruangan tertutup yang berisi banyak orang akan lebih tinggi karena partikel mengandung virus itu hanya berputar-putar di dalam ruangan. Bagaimana lini terjadi di tempat hiburan malam yang padat pengunjung?
Belum lagi musik yang hingar bingar, membuat pengunjung harus berbicara keras agar bisa saling mendengar. Saat berbicara keras ini kemungkinan besar dibarengi dengan percikan droplet yang bisa jadi mengandung virus lalu menyebar di ruangan tertutup.
Saya sih "tidak peduli" jika ada pengunjung tempat hiburan malam yang akhirnya terkena Covid-19. Saya lebih memedulikan nasib kesehatan orang-orang di sekitarnya: suami, istri, anak, orang tua, dan orang-orang yang berpapasan denganya saat pulang. Saya tidak bisa membayangkan ini terjadi.Â
Iya, kalau cepat ditangani, bagaimana kalau tidak? Yang cepat ditangani saja banyak juga nyawanya yang tidak tertolong, bagaimana yang tidak? Kan sama saja itu dengan "bunuh diri".
Bukan begitu? Begitu bukan?
Saya berdoa, semoga Allah membimbing Pak Anies Baswedan kembali ke "jalan yang lurus".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H