Begitu pula di gerai pijat, Anhar menyebutkan sulit untuk menerapkan physical distancing mengingat sentuhan kulit antara pemijat dan tubuh pelanggan akan sulit dihindari. Jadi patut dikhawatirkan akan terjadi penularan dan penyebaran Covid-19. Ia pun menyarankan untuk ditunda dulu hingga penyebaran Covid-19 benar-benar bisa dikendalikan.
Ya bisa dimaklumi kekesalan yang disampaikan Anhar. Bagaimana tidak, di Jakarta saja saat ini angka positivity rate-nya melonjak dari 4 persen sampai 5 persen sekarang sudah di atas 10,5 persen. Jika kondisi ini tidak diantisipasi betul maka lonjakan pasien positif bisa tak terkendali.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, pun meminta agar tempat hiburan tak dibuka saat PSBB transisi. Ia meminta agar Anies lebih memprioritaskan membuka sekolah terlebih dahulu agar para siswa bisa belajar secara tatap muka. Jika Anies tetap ngotot membuka hiburan malam sebelum sarana pendidikan pada PSBB transisi tahap kedua nanti, pihaknya dengan tegas menolak kebijakan tersebut.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi, juga menyatakan penolakannya jika tempat hiburan malam dibuka pada 16 Juli 2020 saat PSBB Transisi fase 1 dijadwalkan berakhir. Ia hanya tak mau jumlah warga positif Covid-19 meningkat. Saat ini saja kasus baru COVID-19 menunjukan peningkatan tajam dengan positivity rate 10,5 persen. Selama PSBB transisi tercatat sudah lebih dari enam ribu kasus baru ditemukan.
"Keputusan dibuka atau ditutup itu, harus didasarkan kepada hakekat dan fakta di lapangan terkait dengan COVID-19. Kalau kita salah mengambil keputusan bisa berakibat fatal," kata Suhaimi saat dihubungi, Selasa (14/7/2020).
Menurutnya, tempat hiburan lebih baik tidak dibuka lebih dulu mengingat tingkat kerawanannya yang dapat menjadi klaster baru penyebaran Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) dan juga rawan menjadi tempat penyelewengan berbagai kegiatan terlarang seperti narkotika dan prostitusi.
"Jangan hanya karena alasan ekonomi, nyawa menjadi taruhannya. Roda ekonomi memang penting, kejenuhan masyarakat juga harus diberikan saluran, tetapi menjaga nyawa manusia harus jadi prioritas," ucap Suhaimi yang juga penasihat fraksi PKS DPRD DKI Jakarta ini.
***
Bagaimana saya tidak ngeri? Teman saya saja yang tinggal di wilayah Jakarta "ketakutan" dan harus berpikir berkali-kali untuk ke luar rumah.
Sebagai Gubernur DKI Jakarta, saya yakin Anies sudah mengetahui kondisi terkini mengenai Covid-19 yang ternyata bisa bertahan selama 8 jam di udara terbuka. Jadi cukup lama juga virus ini mencari "mangsa baru" untuk ditulari. Termasuk bisa saja "mengintai" saya.
Virus yang berterbangan di udara ini awalnya berasal dari droplet atau cipratan yang keluar dari mulut seseorang, lalu berterbangan selama 8 jam di udara. Cipratan tersebut menguap dan berubah wujud menjadi partikel-partikel kecil yang tetap membawa virus. Bukan lagi terus jatuh dan hinggap di tubuh seseorang dalam jarak 2 meter.