Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sebenarnya Sudah Siapkah Kita Menjalani Fase New Normal?

8 Juni 2020   12:19 Diperbarui: 8 Juni 2020   14:52 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, sistem kesehatan yang ada dari rumah sakit hingga peralatan medis sudah mampu melakukan identifikasi, isolasi, pengujian, pelacakan kontak hingga melakukan karantina orang yang terinfeksi. 

Risiko wabah virus corona juga harus ditekan untuk wilayah dengan kerentanan yang tinggi. Utamanya untuk rumah orang lanjut usia, fasilitas kesehatan mental maupun pemukiman yang padat.

Epidemiolog FKM UI dr. Syahrizal Syarif, M.PH., Ph.D, yang juga menjadi narasumber dalam diskusi tersebut, menilai kasus yang terus meningkat disandingkan dengan wacana pelonggaran PSBB terkesan terlalu dini. 

Jika melihat pada masing-masing wilayah yang berbeda dan belum mencapai puncak kasus, memasuki "new normal" jelas beresiko. Resiko kasus akan makin bertambah.

Arah ke depannya meski akan ada normalitas baru pada masyarakat di semua bidang, bukan berarti pandemi Covid-19 berakhir. Karenanya dibutuhkan kesiapsiagaan dalam menghadapinya.

"Misalnya dalam hal belajar, ibadah, dan bekerja begitupun dengan penggunaan masker untuk pencegahan infeksi, jaga jarak, menghindari kerumunan yang tidak bisa ditawar lagi," tandasnya.

Jika terjadi pelonggaran PSBB ataupun menghadapi new normal maka memakai masker, jaga jarak dan hindari kerumunan menjadi syarat yang tidak bisa ditawar lagi. 

Nah, sudahkah kita siap?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun