Selain itu, sistem kesehatan yang ada dari rumah sakit hingga peralatan medis sudah mampu melakukan identifikasi, isolasi, pengujian, pelacakan kontak hingga melakukan karantina orang yang terinfeksi.Â
Risiko wabah virus corona juga harus ditekan untuk wilayah dengan kerentanan yang tinggi. Utamanya untuk rumah orang lanjut usia, fasilitas kesehatan mental maupun pemukiman yang padat.
Epidemiolog FKM UI dr. Syahrizal Syarif, M.PH., Ph.D, yang juga menjadi narasumber dalam diskusi tersebut, menilai kasus yang terus meningkat disandingkan dengan wacana pelonggaran PSBB terkesan terlalu dini.Â
Jika melihat pada masing-masing wilayah yang berbeda dan belum mencapai puncak kasus, memasuki "new normal" jelas beresiko. Resiko kasus akan makin bertambah.
Arah ke depannya meski akan ada normalitas baru pada masyarakat di semua bidang, bukan berarti pandemi Covid-19 berakhir. Karenanya dibutuhkan kesiapsiagaan dalam menghadapinya.
"Misalnya dalam hal belajar, ibadah, dan bekerja begitupun dengan penggunaan masker untuk pencegahan infeksi, jaga jarak, menghindari kerumunan yang tidak bisa ditawar lagi," tandasnya.
Jika terjadi pelonggaran PSBB ataupun menghadapi new normal maka memakai masker, jaga jarak dan hindari kerumunan menjadi syarat yang tidak bisa ditawar lagi.Â
Nah, sudahkah kita siap?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H