Mohon tunggu...
NENG APRIANTI
NENG APRIANTI Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110012 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaaan Pajak - Prof. Dr. Apollo Daito, S.e., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sintesis Aposteriori untuk Audit Pajak Usaha Pertambangan

19 Desember 2024   20:38 Diperbarui: 19 Desember 2024   20:42 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri penulis (2024)

Metode Transendental: metode ini dipergunakan oleh Immanuel Kant. Metode yang merupakan analisis kriteriologis yang berpangkal pada pengertian objektif. Dalam hal ini Kant menerima nilai objektif ilmu-ilmu positif karna ia dapat menghasilkan kemajuan hidup sehari-hari. Kant juga menerima nilai objektif agama dan moral, sebab ia memberikan kemajuan dan kebahagiaan. Hal ini disebut dengan sintetis-apriori ia juga membedakan analisis dan sintesis. Analisis dibagi atas empat macam, yaitu (1) analisis psikologis, (2) analisis logis, (3) analisis ontologis dan (4) analisis kriteriologis.

Adapun sintesis dibagi atas dua macam (1) sintesis aposteriori : diperoleh/diturunkan melalui pengalaman indrawi dan (2) sintesis apriori, mendahului pengalaman indrawi; putusan analitis. Perkembangannya menghasilkan sebuah struktur baru dari sintesis apriori yang dikenal dengan istilah analisis transendental.

How?

Sintesis aposteriori, yaitu penarikan kesimpulan yang diperoleh atau diturunkan melalui pengalaman indrawi, memainkan peran penting dalam pemeriksaan pajak di sektor pertambangan. Pendekatan ini menekankan analisis berdasarkan data dan fakta konkret yang diperoleh dari observasi langsung, pemeriksaan lapangan, serta pengumpulan dokumen dan informasi lain yang relevan. Dalam konteks sektor pertambangan yang kompleks, sintesis aposteriori memungkinkan auditor pajak untuk menyusun pemahaman yang akurat terkait operasi, transaksi, dan pelaporan perpajakan yang dilakukan oleh perusahaan.

1. Pemeriksaan Berbasis Fakta Lapangan

Sintesis aposteriori memungkinkan auditor untuk menggabungkan hasil observasi lapangan dengan laporan yang disampaikan oleh perusahaan pertambangan. Misalnya, data produksi yang dihasilkan dari inspeksi fisik tambang atau alat monitoring dapat dibandingkan dengan laporan perpajakan yang diajukan, untuk memastikan bahwa informasi tersebut konsisten dan sesuai dengan kenyataan.

2. Validasi Data Operasional dan Keuangan

Dalam sektor pertambangan, kegiatan eksplorasi, produksi, hingga pengolahan menghasilkan data yang kompleks, seperti volume hasil tambang, biaya operasional, dan nilai transaksi. Melalui sintesis aposteriori, auditor dapat memvalidasi data ini berdasarkan bukti konkret, seperti rekaman transaksi, laporan operasional harian, atau hasil pengukuran lapangan, untuk menilai keakuratan dan kebenaran informasi perpajakan.

3. Mengatasi Kompleksitas Kontrak dan Regulasi

Sektor pertambangan sering kali diatur oleh kontrak kerja sama khusus seperti Production Sharing Contract (PSC), yang memiliki ketentuan unik terkait pembagian hasil dan biaya yang dapat dikurangkan. Auditor yang menggunakan pendekatan aposteriori dapat menganalisis pelaksanaan kontrak ini melalui bukti-bukti faktual, seperti laporan keuangan perusahaan, dokumen kontrak, dan hasil wawancara dengan pihak terkait, untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.

4. Meningkatkan Akurasi dalam Penilaian Pajak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun