Namun semua sudah terlambat, Zahrana mengalami Kardiomiopati, di mana kondisi otot jantung menebal sehingga jantung kesulitan untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh.
Seberapa banyak pun air mata yang dikeluarkan Ikram atas kepergian Zahrana, sudah tidak lagi berarti, yang tersisa hanyalah penyesalan.
Zahrana begitu lelah, dengan hati beku itu, yang tak kunjung singgah di hatinya, ya... sampai akhirnya ia memilih membungkam bibirnya, dibanding harus berbicara piktif yang semua mahluk tak'kan faham maknanya.
Rembulan yang bersinar penuh, seakan terjebak pada bingaki jendela kaca. Menjadi saksi jika di sepertiga malam itu adalah sujud terakhir Zahrana, semesta telah mengangkat derita Zahrana dengan caraNya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H